tag:blogger.com,1999:blog-10471387051187179582024-03-07T20:46:30.495-08:00Temukan Tugas Kuliahmu Disinihanya ingin berbagi, karena dulu waktu kuliah sulit dapat referensi, disini kamu tinggal Copas aja, free...Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-86001991142852368802012-03-28T22:12:00.000-07:002012-03-28T22:13:40.668-07:00Sintesis ProteinBAB I<br />PENDAHULUAN<br />1.1. Latar Belakang <br />Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara pengendalian ini berkaitan dengan aktivitas nukleus memproduksi protein, dimana protein ini merupakan penyusun utama dari semua organel sel maupun penggandaan kromosom. Contoh protein yang dapat dihasilkan seperti protein struktural yang digunakan sebagai penyusun membran sel dan protein fungsional (misalnya enzim) yang digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dalam sel.<br />Protein merupakan polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino). Maka untuk membentuk suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino. Polipeptida dikatakan protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira 10.000. Di dalam ribosom, asam amino-asam amino dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan enzim tertentu. Polipeptida dapat terdiri atas 51 asam amino (seperti pada insulin) sampai lebih dari 1000 asam amino (seperti pada fibroin, protein sutera). Macam molekul polipeptida tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk jutaan macam kemungkinan polipeptida.<br />Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik.<br />Protein yang dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur, proteksi, dan enzim (biokatalisator). Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang berasal dari proses sintesis protein. <br />Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat pada retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelahselesai disintesis, protein pertama kali mengalami modifikasi pada organel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui suatu struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula. Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan membran pada RE dan bisa melalukan fusi atau penggabungan membran dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE dan badan golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar, badan golgi dan RE memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat.<br />Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan yang menyeluruh, salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu ujung tRNA. 1 asam amino harus diikatkan pasada salah satu ujung tRNA dengan antikodon yang benar, namun protein ini sesuai dengan kodon bukan antikodon. Enzim yang melakukan proses ini adalah enzim tRNA aminoasil sintetase. Enzim ini mengikatkan asam amino pada bagian sisi asam amino kemudian tRNA dengan antikodon spesifik untuk asam aminonya. tRNA dan asam amino berikatan pada enzim sebelum akhirnya dilepaskan. <br />1.2. Tujuan<br />Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :<br />1. Menjelaskan proses sintesis protein.<br />2. Menjelaskan tahapan pada proses sintesis protein<br />3. Mendeskripsikan perbedaan replikasi, transkripsi dan translasi.<br />1.3. Manfaat<br />1. Sebagai bahan informasi bagi penulis mengenai proses sintesis protein yang terdiri dari replikasi, transkripsi dan translasi.<br />2. Sebagai informasi bagi pembaca mengenai mekanisme – mekanisme pada proses sintesis protein.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br />2.1. Ribosom<br />Ribosom adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.<br />Ribosom merupakan partikel yang kampak/padat, terdiri dari ribonukleoprotein, melekat atau tidak pada permukaan external dari membran RE, yang memungkinkan sintesa protein.<br />a. Sifatnya<br /> Bentuknya universal, pada potongan longitudinal berbentuk elips.<br /> Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda.<br /> Dengan ultrasentrifugasi yang menurun pada kedua sub unit ribosom tersebut dapat dipisahkan sehingga dapat penyusunnya dapat dideterminasis. Sub unit-sub unit berasosiasi secara tegak iurus pada bagian sumbu dalam aiur yang memisahkannya.<br /> Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).<br /> Dimensi ribosom serta bentuk menjadi bervariasi. Pada prokariot, panjang ribosom adalah 29 nm dengan besar 21 nm. Dan eukariot, ukurannya 32 nm dengan besar 22 nm. <br /> Pada prokariot sub unitnya kecil, memanjang, bentuk melengkung dengan 2 ekstremitas, memiliki 3 digitasi, menyerupai kursi. Pada eukariot, bentuk sub unit besar menyerupai ribosom E. coli.<br /><br /> <br /><br />Gambar 5.1 Skema bentuk ribosom<br />b. Komposisi Kimia<br />Asam nukleat ribosom:<br />- Sub unit besar dibentuk dari protein dan RNA dalam kuantitas yang seimbang, mengandung 2 tipe rRNA, yakni:<br />• Satu rRNA 28S<br />• Satu rRNA SS<br />- Sub unit kecil mengandung r RNA 18s.<br />Diketahui bahwa, dengan ketiadaan RNA 185, maka sub unit besar tidak dapat berasosiasi pada sub unit kecil. Sedangkan RNA 28s memungkinkan asosiasi tersebut. RNA SS melekat pada sequence asam nukleat ini yaitu tRNA. Bilamana terbaca maka tRNA melekat pada site yang merupakan bagian RNA 285. Perpindahan dari tRNA yang melekat pada molekul mRNA menyebabkan pergerakan translasi mRNA masing-masing.<br />Protein ribosomal<br />a. Sub unit kecil (30S prokariot): 21 protein digambarkan berturut-turut dengan huruf S dan satu angka antara 1 dan 21 (S1, S2, S21). Berat moleku130.000 - 40.000 Dalton. Berada pada permukaan ribosom, mengelilingi rRNA. Protein memainkan peranan sebagai reseptor pada faktor pemanjangan sedangkan yang lainnya mengontrol transducti.<br />b. Sub unit besar: 33 protein dikenal sebagai Li sampai L33. Terlibat dalam: <br /> Translokasi oleh adanya GTP (melekat pada ribosam) yang memberikan energi untuk memindahkan inRNA dan pembebasan tRNA asetil.<br /> Fiksasi (protein L7 dan L1z) dari suatu faktor pemanjangan (EF-6)<br /> Dalam pembentukan suatu ikatan peptida antar rantai peptida yang telah dibentuk dan suatu asetil-NH2 baru.<br /> Dalam konstruksi suatu alur longitudinal, menempatkan rantai protein dengan pembentukan dan melindunginya meiawan enzim proteolitik. Alur ini memiliki panjang sesuai dengan rantai polipeptida 35 asetil-NH2.<br /><br />2.2. Sintesis Protein<br />Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu proses pembuatan molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta perangkaian asam amino di ribosom (translasi). <br />Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik. Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino (protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNAd menjadi urutan asam amino. Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 2.2. Mekanisme terjadinya sintesis protein<br />Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Dan dalam sintesis protein satu gen bekerja untuk menumbuhkan satu enzim yang diteliti oleh G.W. Beadle dan E. L. Tatum (1946). Penemuan mereka disebut juga teori satu gen satu enzim. Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Pada proses sintesis protein mempergunakan molekul-molekul serta organel seperti asam amino, DNA, asam ribonukleat non genetik (ARN), ribosom dan enzim-enzim. <br />Pada sintesis protein terdapat substansi genetik yang berupa DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) dan RNA . <br /><br />2.1.1. REPLIKASI DNA <br />DNA adalah rantai doble heliks berpilin yang terdiri atas polinukleotida. Berfungsi sebagi pewaris sifat dan sintesis protein. Struktur DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) disusun oleh Nukleotida yang tersusun atas: 1. Gugus Deksiribosa ( gula dengan 5 Carbon ), 2. Gugus fosfat (PO4), 3. Basa nitrogen.(A-T,G-S). <br /> <br />Gambar 2.1: Struktur DNA<br />(http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/14/mengenal-dna-dan-rna/)<br /> <br />Bentuk DNA adalah rantai double heliks berpilin ke kanan. Dalam DNA terdapat struktur-struktur di atas. Namun, jika diambil 1 lempeng yang mengandung ikatan fosfat, gula dan basa nitrogen, maka lempeng tersebut disebut nukleotida. Jika plat itu hanya basa nitrogen dan gula saja maka disebut nukleosida. Maka, DNA adalah polimer dari nukleotida. Double Helix of DNA: adenine(A), guanine (G), thymine(T), cytocine(C), phosphate(P)Gula deoksiribosa pada DNA merupakan gula lima karbon yang kehilangan 1 atom oksigen. Gula deoksiribosa memegang basa nitrogen pada atom karbon nomor 1, sedangkan atom C nomor 5 berikatan dengan gugus fosfat. Gugus fosfat ini saling berikatan dengan gugus fosfat lainnya membentuk ikatan fosfodiester. Karena DNA merupakan rantai ganda dan atom-atom karbon mempunyai aturan diatas untuk mengikat basa nitrogen dan gugus fosfat maka satu rantai DNA terlihat berdiri tegak sedangkan rantai pasangannya justru terbalik. Maka pada notasi penulisan kode genetik DNA, ditulis 5’-kode genetik-3’, sedangkan untuk rantai pasangannya justru ditulis 3’-kode genetik-5’. Pengaturan ini disebut konfigurasi antiparalel. Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu:<br />1. Purin, terdiri dari basa nitrogen adenine dan guanin.<br />2. Pirimidin, terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin. Pada RNA, timin diganti dengan urasil. Basa Purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui ikatan hidrogen. Adenine selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen sedangkan cytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hidrogen.<br /> <br />Gambar 2.2: Basa Nitrogen<br />(http://biologi-news.blogspot.com/2011/01/sintesa-protein-2.html)<br /><br />Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA, sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru. Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk membentuk DNA baru. <br />Atau Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin dalam untai ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif : setengah untai asli setengah sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai ganda oleh enzim DNA gyrase Terbentuk garpu repliakasi (replication fork) Garpu bergerak dalam 2 arah berlawanan sampai kedua ujung bertemu menghasilkan DNA baru Masing untai DNA induk berperan sebagai cetakan Untai baru dijamin komplementer dengan untai lama oleh DNA polymerase Untai baru memiliki polaritas berlawanan dengan untai induk <br /> Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi, masing-masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari satu molekul induk dan satu untai yang baru. Model replikasi ini disebut model semikonservatif. Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan molekul baru disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA baru dan DNA lama. Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan bahwa replikasi DNA terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan bergerak sepanjang DNA induk membentuk replication fork. Pada daerah ini, kedua utas DNA yang baru, disintesis dengan bantuan sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase. <br /> DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau antiparalel. Maka utas DNA baru akan tumbuh dari 5’ – 3’ sedang yang lainnya dari 3’ – 5’ pada cetakan. Sintesis dari 3’ – 5’ tidak mungkin dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3’ – 5’. Replikasi DNA pada cetakan 3’ – 5’ terjadi seutas demi seutas dengan arah 5’ – 3’ yang berarti replikasi berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian dihubungkan oleh enzim ligase DNA. <br /> Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang terjadi pada cetakan 5’ – 3’. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesis seutas demi seutas disebut lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang terbentuk disebut fragmen Okazaki.Sintesis pada leading strand memerlukan molekul primer pada permulaan replikasi Setelah replicationfork terbentuk, polymerase akan bekerja secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis lagging strand, diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi, dan setelah terbuka pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non enzim yaitu:<br /><br />1. Polimerase DNA : enzim yang berfungsi dalam mempolemiresasi nukleotida<br />2. Ligase DNA: enzim yang berperan dalam menyambung DNA<br />3. Primase DNA: enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA<br />4. Helikase DNA: Enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double Heliks<br />5. Single strand DNA binding protein: menstabilkan DNA induk yang terbuka<br /> Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubbl yaitu daerah menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk berfungsi sebagi cetakan pada sintesis DNA.<br /> <br />Secara ringkas berikut merupakan 3 model replikasi DNA yaitu :<br />1. Model konservatif.<br />yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua rantaiDNA baru. Replikasi ini mempertahankan molekul dari DNA lama dan membuat molekul DNA baru. <br />2. Model semi konservatif.<br />yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama. Akhirnya dihasilkan dua rantai DNA baru yang masing-masing mengandung satu rantai cetakan molekul DNA lama dan satu rantai baru hasil sintesis.<br />3. Model dispersi.<br />yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru. Oleh karena itu, hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang tersebar pada rantai DNA lama dan baru. Replikasi ini menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA baru yang saling berselang-seling pada setiap untai.<br /> <br />Gbr 2.3. Model replikasi DNA<br />(http://science4all.blogtown.co.nz/?p=367)<br />2.1.2. Pengaturan Sintesis dan Replikasi DNA<br />Pada sel-sel binatang, termasuk sel-sel manusia, replikasi genom DNA terjadi hanya pada waktu-waktu tertentu selam kehidupan sel. Periode ini dinyatakan sebagai fase sintetik atau fase S. mereka biasanya secara temporer dipisahkan dari fase mitotic oleh periode non sintetik yang disebut gap 1 (G1) dan gap 2 (G2), terjadi masing-masing sebelum dan sesudah fase S. Sel mengatur sintesis DNA-nya secara kasar dengan membiarkan sintesis terjadi hanya pada saat-saat tertentu dan kebanyakan pada sel-sel yang siap untuk membelah dengan proses mitosis. Pengaturan pemasukan sel ke dalam fase S memerlukan nukleotida purin siklik dan mungkin substrat untuk sintesis DNA, tetapi mekanismenya tidak diketahui. <br />Selama fase S, sel-sel mamalia mengandung lebih banyak polymerase alfa daripada selama fase non sintetik siklus sel. Lagipula, enzim-enzim yang bertanggung jawab untuk pembentukan subtract-subtrat untuk sintesis DNA, yaitu, deoksiribonukleosifda trifosfat, aktivitasnya juga meningkat, dan aktivitasnya akan berkurang setelah fase sintetik sampai timbul kembali sinyal untuk sintesis DNA yang baru. Selama fase S, inti DNA direplikasi secara sempurna sekali dan hanya sekali. Tampaknya sekali kromatin telah direplikasi, kromatin ditandai sehingga mencegah replikasi lebih lanjut sampai kromatin melewati mitosis, ada kesan metilasi DNA mungkin berperan sebagai penanda kovalen.<br />Pada umumnya, suatu pasangan kromosom akan melakukan replikasi secara bersama dan dalam bagian fase S yang telah ditentukan pada setiap kali replikasi. Pada suatu kromosom kelompok-kelompok unit replikasi akan melakukan replikasi secara teratur. Sifat isyarat yang mengatur sintesis DNA pada tingkat ini tidak diketahui, tetapi pengaturan tampaknya merupakan sifat intrinsic masing-masing kromosom.<br /><br /><br />2.1.3. Replikasi di Prokariota dan Eukariota<br />2.1.3.1 Replikasi DNA Prokariot<br />Replikasi DNA kromosom prokariota, khususnya bakteri, sangat berkaitan dengan siklus pertumbuhannya. Daerah ori pada E. coli, misalnya, berisi empat buah tempat pengikatan protein inisiator DnaA, yang masing-masing panjangnya 9 pb. Sintesis protein DnaA ini sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri sehingga inisiasi replikasi juga sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri. Pada laju pertumbuhan sel yang sangat tinggi; DNA kromosom prokariota dapat mengalami reinisiasi replikasi pada dua ori yang baru terbentuk sebelum putaran replikasi yang pertama berakhir. Akibatnya, sel-sel hasil pembelahan akan menerima kromosom yang sebagian telah bereplikasi.<br />Protein DNA membentuk struktur kompleks yang terdiri atas 30 hingga 40 buah molekul, yang masing-masing akan terikat pada molekul ATP. Daerah ori akan mengelilingi kompleks DnaA-ATP tersebut. Proses ini memerlukan kondisi superkoiling negatif DNA (pilinan kedua untai DNA berbalik arah sehingga terbuka). Superkoiling negatif akan menyebabkan pembukaan tiga sekuens repetitif sepanjang 13 pb yang kaya dengan AT sehingga memungkinkan terjadinya pengikatan protein DnaB, yang merupakan enzim helikase, yaitu enzim yang akan menggunakan energi ATP hasil hidrolisis untuk bergerak di sepanjang kedua untai DNA dan memisahkannya.<br />Untai DNA tunggal hasil pemisahan oleh helikase selanjutnya diselubungi oleh protein pengikat untai tunggal atau single-stranded binding protein (Ssb) untuk melindungi DNA untai tunggal dari kerusakan fisik dan mencegah renaturasi. Enzim DNA primase kemudian akan menempel pada DNA dan menyintesis RNA primer yang pendek untuk memulai atau menginisiasi sintesis pada untai pengarah. Agar replikasi dapat terus berjalan menjauhi ori, diperlukan enzim helikase selain DnaB. Hal ini karena pembukaan heliks akan diikuti oleh pembentukan putaran baru berupa superkoiling positif. Superkoiling negatif yang terjadi secara alami ternyata tidak cukup untuk mengimbanginya sehingga diperlukan enzim lain, yaitu topoisomerase tipe II yang disebut dengan DNA girase. Enzim DNA girase ini merupakan target serangan antibiotik sehingga pemberian antibiotik dapat mencegah berlanjutnya replikasi DNA bakteri.<br />Seperti telah dijelaskan di atas, replikasi DNA terjadi baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal. Pada untai tertinggal suatu kompleks yang disebut primosom akan menyintesis sejumlah RNA primer dengan interval 1.000 hingga 2.000 basa. Primosom terdiri atas helikase DnaB dan DNA primase.<br />Primer baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal akan mengalami elongasi dengan bantuan holoenzim DNA polimerase III. Kompleks multisubunit ini merupakan dimer, separuh akan bekerja pada untai pengarah dan separuh lainnya bekerja pada untai tertinggal. Dengan demikian, sintesis pada kedua untai akan berjalan dengan kecepatan yang sama.<br />Masing-masing bagian dimer pada kedua untai tersebut terdiri atas subunit a, yang mempunyai fungsi polimerase sesungguhnya, dan subunit e, yang mempunyai fungsi penyuntingan berupa eksonuklease 3’– 5’. Selain itu, terdapat subunit b yang menempelkan polimerase pada DNA.<br />Begitu primer pada untai tertinggal dielongasi oleh DNA polimerase III, mereka akan segera dibuang dan celah yang ditimbulkan oleh hilangnya primer tersebut diisi oleh DNA polimerase I, yang mempunyai aktivitas polimerase 5’ – 3’, eksonuklease 5’ – 3’, dan eksonuklease penyuntingan 3’ – 5’. Eksonuklease 5’ - 3’ membuang primer, sedangkan polimerase akan mengisi celah yang ditimbulkan. Akhirnya, fragmen-fragmen Okazaki akan dipersatukan oleh enzim DNA ligase. Secara in vivo, dimer holoenzim DNA polimerase III dan primosom diyakini membentuk kompleks berukuran besar yang disebut dengan replisom. Dengan adanya replisom sintesis DNA akan berlangsung dengan kecepatan 900 pb tiap detik.<br />Kedua garpu replikasi akan bertemu kira-kira pada posisi 180 °C dari ori. Di sekitar daerah ini terdapat sejumlah terminator yang akan menghentikan gerakan garpu replikasi. Terminator tersebut antara lain berupa produk gen tus, suatu inhibitor bagi helikase DnaB. Ketika replikasi selesai, kedua lingkaran hasil replikasi masih menyatu. Pemisahan dilakukan oleh enzim topoisomerase IV. Masing-masing lingkaran hasil replikasi kemudian disegregasikan ke dalam kedua sel hasil pembelahan.<br />2.1.3.2. Replikasi DNA Eukariota<br />Pada eukariota, replikasi DNA hanya terjadi pada fase S di dalam interfase. Untuk memasuki fase S diperlukan regulasi oleh sistem protein kompleks yang disebut siklin dan kinase tergantung siklin atau cyclin-dependent protein kinases (CDKs), yang berturut-turut akan diaktivasi oleh sinyal pertumbuhan yang mencapai permukaan sel. Beberapa CDKs akan melakukan fosforilasi dan mengaktifkan protein-protein yang diperlukan untuk inisiasi pada masing-masing ori.<br />Berhubung dengan kompleksitas struktur kromatin, garpu replikasi pada eukariota bergerak hanya dengan kecepatan 50 pb tiap detik. Sebelum melakukan penyalinan, DNA harus dilepaskan dari nukleosom pada garpu replikasi sehingga gerakan garpu replikasi akan diperlambat menjadi sekitar 50 pb tiap detik. Dengan kecepatan seperti ini diperlukan waktu sekitar 30 hari untuk menyalin molekul DNA kromosom pada kebanyakan mamalia.<br />Sederetan sekuens tandem yang terdiri atas 20 hingga 50 replikon mengalami inisiasi secara serempak pada waktu tertentu selama fase S. Deretan yang mengalami inisasi paling awal adalah eukromatin, sedangkan deretan yang agak lambat adalah heterokromatin. Daerah sentromer dan telomer dari DNA bereplikasi paling lambat. Pola semacam ini mencerminkan aksesibilitas struktur kromatin yang berbeda-beda terhadap faktor inisiasi.<br />Seperti halnya pada prokariota, satu atau beberapa DNA helikase dan Ssb yang disebut dengan protein replikasi A atau replication protein A (RP-A) diperlukan untuk memisahkan kedua untai DNA. Selanjutnya, tiga DNA polimerase yang berbeda terlibat dalam elongasi. Untai pengarah dan masing-masing fragmen untai tertinggal diinisiasi oleh RNA primer dengan bantuan aktivitas primase yang merupakan bagian integral enzim DNA polimerase a. Enzim ini akan meneruskan elongasi replikasi tetapi kemudian segera digantikan oleh DNA polimerase d pada untai pengarah dan DNA polimerase e pada untai tertinggal. Baik DNA polimerase d maupun e mempunyai fungsi penyuntingan. <br />Kemampuan DNA polimerase d untuk menyintesis DNA yang panjang disebabkan oleh adanya antigen perbanyakan nuklear sel atau proliferating cell nuclear antigen (PCNA), yang fungsinya setara dengan subunit b holoenzim DNA polimerase III pada E. coli. Selain terjadi penggandaan DNA, kandungan histon di dalam sel juga mengalami penggandaan selama fase S. Mesin replikasi yang terdiri atas semua enzim dan DNA yang berkaitan dengan garpu replikasi akan diimobilisasi di dalam matriks nuklear. Mesin-mesin tersebut dapat divisualisasikan menggunakan mikroskop dengan melabeli DNA yang sedang bereplikasi. Pelabelan dilakukan menggunakan analog timidin, yaitu bromodeoksiuridin (BUdR), dan visualisasi DNA yang dilabeli tersebut dilakukan dengan imunofloresensi menggunakan antibodi yang mengenali BUdR.<br />Ujung kromosom linier tidak dapat direplikasi sepenuhnya karena tidak ada DNA yang dapat menggantikan RNA primer yang dibuang dari ujung 5’ untai tertinggal. Dengan demikian, informasi genetik dapat hilang dari DNA. Untuk mengatasi hal ini, ujung kromosom eukariota (telomer) mengandung beratus-ratus sekuens repetitif sederhana yang tidak berisi informasi genetik dengan ujung 3’ melampaui ujung 5’. Enzim telomerase mengandung molekul RNA pendek, yang sebagian sekuensnya komplementer dengan sekuens repetitif tersebut. RNA ini akan bertindak sebagai cetakan (templat) bagi penambahan sekuens repetitif pada ujung 3’.<br />Hal yang menarik adalah bahwa aktivitas telomerase mengalami penekanan di dalam sel-sel somatis pada organisme multiseluler, yang lambat laun akan menyebabkan pemendekan kromosom pada tiap generasi sel. Ketika pemendekan mencapai DNA yang membawa informasi genetik, sel-sel akan menjadi layu dan mati. Fenomena ini diduga sangat penting di dalam proses penuaan sel. Selain itu, kemampuan penggandaan yang tidak terkendali pada kebanyakan sel kanker juga berkaitan dengan reaktivasi enzim telomerase. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 2.4. Proses Replikasi DNA<br />(http://biologigonz.blogspot.com/2009/11/sintesa-protein-2.html)<br />2.1.4. RNA : pelaksana<br /> Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi dalam sintesis protein. Terdapat 3 jenis RNA yaitu: <br />a) mRNA merupakan RNA yang urutan basanya komplementer (berpasangan) dengan salah satu urutan basa rantai DNA. RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk pita tunggal linier dan disintesis oleh DNA di dalam nukleus. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan disusun. Urutan asam amino yang menyusun rantai polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang terdapat di dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Adapun fungsi utama mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA ini dibentuk bila diperlukan dan jika tugasnya selesai, maka akan dihancurkan dalam plasma.<br />b) tRNA (transfer RNA) atau ARNt (ARN transfer)<br />RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi menempatkan diri di dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. Fungsi lain tRNA adalah mengikat asam-asam amino di dalam sitoplasma yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Bagian tRNA yang berhubungan dengan kodon dinamakan antikodon.<br />c) rRNA (ribosomal RNA) atau ARNr (ARN ribosomal)<br /> RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai mesin perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom, molekul rRNA ini mencapai 30-46%.<br /> 2.1.4.1. Struktur RNA(ribosenucleic acid) yaitu:<br />1. Gula 5 karbon ribosa.<br />2. Gugus fosfat<br />3. Basa nitrogen yang persis sama dengan basa nitrogen DNA namun pada mRNA thymine diganti dengan urasil. <br /> Gbr 2.5. Struktur RNA<br />(http://desybio.wordpress.com/2010/03/30/struktur-rna/)<br />Sintesis protein terdiri atas dua tahap yaitu transkipsi dan translasi, yang diawali dengan replikasi DNA. DNA sebagai media untuk proses transkipsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkipsi berjalan, biasanya didahului oleh sinyal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat seluler maupun jaringan. Sedangkan RNA diperlukan dalam sintesis protein sebagai pengantar informasi genetik yang dibawa oleh gen ke tempat sintesis protein dalam sitoplasma. <br /> Sintesis protein memerlukan tiga tahap reaksi yaitu inisiasi, elongasi (perpanjangan) dan terminasi. Reaksi inisiasi menghasilkan pengikatan tRNA inisiasi ke situs inisiasi pada mRNA. tRNA inisiasi itu mengisi situs peptidil pada ribosom. Elongasi dimulai dengan pengikatan suatu aminoasil – tRNA pada situs aminoasil, yaitu suatu tempat pengikatan khusus tRNA pada ribosom. Terminasi terjadi bila sinyal untuk berhenti yang terdapat pada mRNA dibaca oleh faktor pembebas protein yang akan mengakibatkan pembebasan rantai polipeptida yang sudah selesai dari ribosom. Sebetulnya ribosom adalah suatu enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan-ikatan peptida yang diatur oleh mRNA.<br />Sebelum pembelahan sel, DNA di dalam kromosom mengganda sehingga setiap sel anak memiliki kromosom yang sama. DNA bertanggungjawab untuk mengkode semua protein, setiap asam amino di kode oleh satu atau lebih triplet nukleotida. Kode ini dihasilkan dari satu untai DNA melalui proses yang disebut dengan transkripsi. Proses ini menghasilkan mRNA yang akan dibawa keluar dari inti untuk selanjutnya diterjemahkan menjadi protein. Hal ini dapat dilakukan karena pada sitoplasma terdapat kelompok ribosom yang disebut dengan poliribosom, atau dapat dilakukan pada ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma.<br /> <br />Gambar 2.6. Proses Sintesis Protein<br />(http://tikanurliawatibio2008.wordpress.com/2010/01/04/sintesis-protein/)<br />Kode seperti yang disebut di atas diterjemahkan pada suatu struktur yang disebut ribosom yang juga dibuat di dalam inti. Ribosom ini merupakan tempat bagi mRNA di mana mRNA akan terikat. Asam amino untuk sintesis protein akan di bawa ketempat ini oleh RNA transfer (tRNA). Setiap tRNA memiliki triplet yang akan berikatan dengan urutan nuklotida yang sesuai pada mRNA. Sebagai contoh fenil alanin yang terikat pada tRNA yang miliki tiplet AAA (adenin-adenin-adenin) akan berikatan dengan urutan nukleotida yang sesuai pada mRNA yaitu UUU (urasil, urasil, urasil). Secara garis besar, ADN sebagai bahan genetis mengendalikan sifat individu melalui proses sintesis protein. Ada dua kelompok protein yang dibuat ADN, yaitu protein struktural dan protein katalis. Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan organ hingga penampakan fisik suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap orang berbeda satu sama lain. Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap sifat psikis, emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.<br />Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt.<br />- Langkah sintesis protein <br />- Tempat berlangsung <br />- Perancang jenis protein <br />- Pelaksana proses sintesis <br />- Sumber energi <br />- Bahan sintesis protein <br />- Enzim yang diperlukan untuk transkripsi : Transkripsi dan Translasi <br />: Ribosom <br />: ADN <br />: ARNd, ARNt, dan ARNr <br />: Adenosin Tri Phosphat (ATP) <br />: asam amino <br />: ARN polimerase <br /><br />Pelaksana sintesis protein adalah:<br />1. RNA-duta atau RNA-messenger (RNAm), pembawa perintah/informasi genetik, merupakan jenis RNA terbesar molekulnya di dalam sel.<br />2. RNA-ribosom (RNAr), menyusun sebagian besar ribosom sebagai mesin pabrik protein.<br />3. RNA-transfer (RNAt), pengantar asam amino ke ribosom, merupakan jenis RNA terkecil molekulnya di dalam sel.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />Bagan Umum Proses Sintesis Protein<br />Sintesis protein terjadi di dalam ribosom. DNA merupakan perancang jenis protein yang akan disintesis. Bahan sintesis protein adalah asam amino. Proses ini memerlukan energy ATP. Protein yang disintesis digunakan untuk berbagai fungsi di dalam sel tubuh makhluk hidup.<br />2.4. Tahapan Proses Sintesis Protein<br />3. Secara garis besar, ADN sebagai bahan genetis mengendalikan sifat individu melalui proses sintesis protein. Ada dua kelompok protein yang dibuat ADN, yaitu protein struktural dan protein katalis. Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan organ hingga penampakan fisik suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap orang berbeda satu sama lain. Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap sifat psikis, emosi, kepribadian, atau kecerdasan seseorang.<br />4. Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik.<br />5. Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino (protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi urutan asam amino. Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut:<br />6. <br />7. Gambar 2.7. Dogma Genetik<br />8. (http://substansigenetika.blogspot.com/2010/04/sintesis-protein.html)<br />9. <br />10. Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari ADN. Tahap kedua adalah translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd oleh ARNt. Sebelum dibahas tentang tahap-tahap dalam transkripsi terlebuh dahulu kita mengetahui beberapa di bawah ini:<br /><br /><br /><br /><br />2.4.1. Transkripsi<br /> Transkripsi merupakan pembentukan/sintesis mRNA dari fragmen salah satu rantai DNA, sehingga terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke mRNA. Transkripsi adalah bagian dari rangkaian ekspresi genetik (proses penerjemahan informasi genetik dalam bentuk urutan basa menjadi protein). Pengertian asli “transkripsi” adalah alih aksara atau penyalinan. Di sini, yang dimaksud adalah mengubah “teks” DNA menjadi RNA. Sebenarnya, yang berubah hanyalah basa nitrogen timin di DNA yang pada RNA digantikan oleh urasil.<br />DNA berperan sebagai materi genetik; artinya DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. DNA melakukan transkripsi agar gen asli tetap terlindung di dalam inti sel, sementara hasil kopinya ditugaskan untuk melaksanakan pesan-pesan yang dikandungnya dalam proses sintesis protein. Jika RNA rusak, maka akan segera diganti dengan hasil kopian yang baru.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 2.3. Transkripsi<br /> Proses transkripsi ini terjadi di dalam inti sel (nukleus). DNA tetap berada di dalam nukleus, sedangkan hasil transkripsinya dikeluarkan dari nukleus menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom. Namun pada sel tumbuhan, transkripsi terjadi di dalam matriks pada mitokondria dan plastida. Pada proses transkripsi, rantai DNA digunakan untuk mencetak rantai tunggal mRNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Enzim tersebut menempel pada bagian yang disebut promoter, yang terletak sebelum gen. Pertama-tama, ikatan hidrogen di bagian DNA yang akan disalin terbuka. Akibatnya, dua rantai DNA berpisah. Salah satu DNA berfungsi sebagai pencetak atau sense, yang lain sebagai antisense. Misalnya pencetak memiliki urutan basa G-A-G-A-C-T, dan pasangan komplemen memiliki urutan C-T-C-T-G-A. Karena pencetaknya G-A-G-A-C-T, maka mRNA hasil cetakannya C-U-C-U-G-A. Jadi, mRNA C-U-C-U-G-A merupakan hasil kopian dari DNA C-T-C-T-G-A, dan merupakan komplemen dari pencetak.<br />a. Inisiasi (permulaan)<br />Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua rantai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.<br />b. Elongasi (pemanjangan)<br />Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka rantai heliks ganda DNA dengan bantuan enzim polimerase, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya.<br />c. Terminasi (pengakhiran)<br />2.4.2. Translasi<br />Sebelum pembelahan sel, DNA di dalam kromosom mengganda sehingga setiap sel anak memiliki kromosom yang sama. DNA bertanggung jawab untuk mengkode semua protein. Setiap asam amino di kode oleh satu atau lebih triplet nukleotida. Kode ini dihasilkan dari satu untai DNA melalui proses yang disebut dengan transkripsi. Proses ini menghasilkan mRNA yang akan dibawa keluar dari inti untuk selanjutnya diterjemahkan menjadi protein. Hal ini dapat dilakukan karena pada sitoplasma terdapay kelompok ribosom yang disebut dengan poliribosom. Atau dapat dilakukan pada ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma. <br />Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Transkripsi dan translasi merupakan dua proses utama yang menghubungkan gen ke protein. Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA membawa informasi urutan asam amino.<br />Tempat translasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. Proses translasi berupa penerjemahan kodon atau urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida berurutan yang menyandi suatu asam amino tertentu. Kodon pada mRNA akan berpasangan dengan antikodon yang ada pada tRNA. Setiap tRNA mempunyai antikodon yang spesifik. Tiga nukleotida di anti kodon tRNA saling berpasangan dengan tiga nukleotida dalam kodon mRNA menyandi asam amino tertentu.<br />Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu pesan genetik dan membentuk protein yang sesuai. Pesan tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA, interpreternya adalah RNA transfer. Setiap tipe molekul tRNA menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. Ketika tiba di ribosom, molekul tRNA membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya terdapat triplet nukleotida yang disebut antikodon, yang berdasarkan aturan pemasangan basa, mengikatkan diri pada kodon komplementer di mRNA. tRNA mentransfer asam amino-asam amino dari sitoplasma ke ribosom. <br /> <br /> Gambar 2.4. Mekanisme Dasar Transkripsi<br />Ribosom memudahkan pelekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA yang disebut RNA ribosomal. <br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> 2.5. Aminoasil-ARNt sintetase<br />Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.<br /><br /><br /><br /><br />Tahapan Transkripsi<br />Secara garis besar transkripsi berlangsung dalam empat tahap, yaitu pengenalan promoter, inisiasi, elongasi, dan teminasi. Masing-masing tahap akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut :<br />2.2.2.1.Inisiasi (permulaan)<br />Daerah DNA di mana RNA polymerase melekat dan mengawali transkipsi disebut sebagai promotor. Suatu promotor menentukan di mana transkipsi dimulai. Juga menentukan yang mana dari kedua rantai heliks DNA yang akan digunakan sebagai cetakan. Sebagian rantai DNA membuka, kemudian disusul oleh pembentukan ratai RNA-duta (RNAm). Rantai DNA yang mencetak RNAm disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak mencetak RNAm disebut antisense. Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA. Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5’-AGGAGGU-3’, sedang pada eukariot terjadi pada struktur tudung (7mGpppNpN). Selanjutnya ribosom bergeser ke arah 3’ sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal. Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam amino yang disandi oleh AUG. pada bakteri, metionin diubah menjadi Nformil metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom sub unit kecil dan tRNA- Nformil metionin disebut kompleks inisiasi. Pada eukariot, kompleks inisiasi terbentuk dengan cara yang lebih rumit yang melibatkan banyak protein initiation factor. <br /> <br />Gambar 2.11. Tahap Inisiasi Pada Transkripsi<br />(http://chocoberrylatte veganidia.blogspot.com/2010_11_01_archive.html)<br /><br />1. RNA polymerase melekat pada promoter.<br />2. RNA polymerase membuka strand DNA.<br />3. RNA nukleotida menempel pada DNA template.<br />4. RNA polymerase menghubungkan RNA nukleotida<br />Proses inisiasi dimulai ketika ribosom subunit kecil berikatan dengan mRNA. Inisiator tRNA yang membawa metionin berikatan pada daerah AUG yang mengkode asam amino metionin. Selanjutnya ribosom sub unit besar akan menempel Pada ribosom subunit kecil. Catatan, sisi A dan sisi P merupakan tempat pengikatan tRNA.<br /><br /><br />2.2.2.2. Elongasi (pemanjangan)<br />Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka untaian heliks ganda DNA dengan bantuan enzim polimerase, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya.<br /> <br />Gambar 2.12. Tahap Elongasi pada Transkripsi<br />(http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/elongasi/)<br />1. RNA polymerase bergerak di sepanjang DNA<br />2. Nukleotida melekat pada DNA template<br />3. Strand RNA mengelupas dari DNA<br />4. DNA kembali menyatu.<br />Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.<br />Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.<br />Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.<br />2.2.2.3. Terminasi (pengakhiran)<br />Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai kodon terminasi (kode stop) yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir kodon terminasi, yaitu ketika polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.<br /> <br />Gambar 2.13. Tahap Terminasi Pada Transkripsi<br />(http://ngblog.blog.com/page/2/) <br />1. RNA polymerase megenai terminator<br />2. RNA polymerase melepaskan RNA<br />3. RNA polymerase meninggalkan DNA<br />Pada eukariotik, hasil dari transkripsi di DNA adalah pre-mRNA, artinya mRNA yang belum siap untuk ditranslasi. Hal tersebut disebabkan karena pre-mRNA masih banyak mengandung intron, yaitu rangkaian kodon yang tidak bisa diterjemahkan menjadi protein. Intron ini sangat banyak pada DNA eukariotik. Bagian yang akan menjadi mRNA matang dinamakan dengan ekson. Ekson mengandung informasi yang akan diterjemahkan menjadi protein. <br />Oleh karena itu, organisme eukariotik memiliki tahapan splicing mRNA. Proses splicing berguna untuk membuang bagian intron yang secara genetik tidak mengandung informasi terkait asam amino. Splicing terjadi sebelum mRNA dikeluarkan dari inti sel.<br /><br /><br />Konsep penting dalam transkripsi:<br />Pasangan tiga basa nitrogen disebut triplet. Triplet yang terdapat pada rantai sense ADN yang mencetak ARNd disebut kodogen. Triplet yang terdapat pada ARNd disebut kodon. Triplet yang terdapat pada ARNt disebut antikodon.<br /> <br />Gambar 2.14. Proses Transkipsi<br />(http://widyaamrida.blogspot.com/2010/01/sintesis-protein.html)<br /><br />2.3. TRANSLASI<br />Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.<br />2.3.1. Inisiasi<br />Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. <br />Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 2.15. Tahap Inisiasi Pada Translasi<br />(http://biologigonz.blogspot.com/2011_04_01_archive.html)<br /><br />1. Sub unit Ribosom Kecil melekat pada mRNA<br />2. Anti kodon tRNA melekat pada Start Kodon<br />3. Sub unit Ribosom besar melekat pada sub unit Ribosom kecil.<br /><br />2.3.2. Elongasi<br />Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.<br />Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida.<br />Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.<br /><br /> <br />Gambar 2.16. Tahap Elongasi Pada Translasi<br />(http://biologigonz.blogspot.com/2011_04_01_archive.html)<br /><br />1. Kodon pada sisi A Ribosom, berpasangan dengan anti kodon dari tRNA yang sesuai.<br />2. Ikatan peptida antara Asam Amino<br />3. tRNA melekat pada tRNA selanjutnya seiring bergeraknya Ribosom.<br /><br />2.3.3. Terminasi<br />Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 2.17. Tahap Terminasi Pada Translasi<br />(http://biologigonz.blogspot.com/2011_04_01_archive.html)<br /><br />1. Ribosom sampai pada stop kodon<br />2. tRNA tanpa Asam Amino melekat pada stop kodon<br />3. Polipeptida lepas.<br />4. Komponen Ribosom lepas.<br />Proses translasi dirangkum dalam tiga tahap, yaitu inisiasi, elongasi (pemanjangan) dan terminasi (penyelesaian). Translasi pada mRNA dimulai pada kodon pertama atau kodon inisiasi translasi berupa ATG pada DNA atau AUG pada RNA. Penerjemahan terjadi dari urutan basa molekul (yang juga menyusun kodon-kodon setiap tiga urutan basa) mRNA ke dalam urutan asam amino polipeptida. Banyak asam amino yang dapat disandikan oleh lebih dari satu kodon. Tempat-tempat translsasi ini ialah ribosom, partikel kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam kompleks mRNA-ribosom. Pada proses pemanjangan ribosom akan bergerak terus dari arah 5'3P ke arah 3'OH sepanjang mRNA sambil merangkaikan asam-asam amino. Proses penyelesaian ditandai denga bertemunya ribosom dengan kodon akhir pada mRNA. <br /><br />2.4. Translasi prokariot dan eukariot<br /> Walaupun mekanisme dasar trskripsi dan translasi serupa untuk prokariot dan eukariot, terdapat suatu perbedaan dalam aliran informasi genetik di dalam sel tersebut. Karena bakteri tidak memiliki nukleus (inti sel), DNA-nya tidak tersegregasi dari ribosom dan perlengkapan pensintesis protein lainnya. Transkripsi dan translasi dipasangkan dengan ribosom menempel pada ujung depan molekul mRNA sewaktu transkripsi masih terus berlangsung. Pengikatan ribosom ke mRNA membutuhkan situs yang spesifik. Sebaliknya, dalam sel eukariot selubung nukleus atau membran inti memisahkan transkripsi dari translasi dalam ruang dan waktu. Transkripsi terjadi di dalam inti sel dan mRNA dikirim ke sitoplasma tempat translasi terjadi. <br /> <br />Gambar 2.18. Proses Translasi<br />(http://dianita-puspitasari.blogspot.com/2010/12/sintesis-protein.html)<br /><br />2. 1. Materi Genetik<br />2.1. 1. Kromosom<br />Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang) merupakan struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme, seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa deret, dan termasuk gen unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Sedangkan Kromatin (Chroma: berwarna; tin: benang) adalah kompleks dari asam deoksiribonukleat, protein histon dan protein non histon yang ditemukan pada inti sel eukariota. Kromatin merupakan bahan yang mudah diwarnai oleh suatu zat pewarna. Pada berbagai sel eukariota tingkat tinggi, ada dua bentuk kromatin pada tahap interfase yaitu eukromatin dan heterokromatin. Kromatin terfragmentasi dan menggumpal selama mitosis atau meiosis untuk membentuk wujud seperti batang yang disebut kromosom. Kromosom yang berkembang dari kromatin terbukti tersusun dari sejumlah besar protein dan asam-asam nukleat yang sekarang dikenal sebagai asam deoksiribonukleat. Dua pasang dari tiap protein histon tersebut yaitu histon H2A, H2B, H3 dan H4 membentuk oktamer dengan 145 hingga 147 pasangan basa asam deoksiribonukleat yang membungkusnya membentuk inti nukleosom. <br />2.1.2. RNA<br />Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein. Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.<br />2.1.3. DNA<br />Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk suatu nukleotida. Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.<br />2.2. Struktur Materi Genetik<br />Gen tertentu membawa informasi yang dibutuhkan untuk membuat protein dan informasi itulah yang disebut sebagai kode genetik. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA utnuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 2.1. Kode genetik<br />Dalam tahun 1968 nirenberg, khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal. Seperti kita ketahui asam amino dikenal ada 20 macam. Yang menjadi masalah bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel? Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli mula mula digunakan basa nitrogen singlet maka diper oleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan padahal ke 20 asam amino ini harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan, kemudian para ilmuwan mencobalagi dengan kodon duplet dan baru dapat untuk menterjemahlkan 16 asam amino ini pun belum cukup juga. Kemudian dicoba dengan triplet dan dapat menterjemahkan 64 asam amino hal ini tidak mengapa sekalipun melebihi 20 asam amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada yang memilii simbul/fungsi yang sama diantaranya (kodon asam assparat(GAU dan GAS) sama dengan asam asam tirosin(UAU,UAS) sama juga dengan triptopan(UGG) bahkan ini sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusan selain itu dari 20 asam amino diantaranya ada yang berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat bersambung lagi dengan doubel helix asam amino yang berfungsi sebagai agen pemotong gen diantaranya (UAA,UAG,UGA) beberapa sifat dari kode triplet diantaranya :<br />1. kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang diawali dengan SS memperinci prolin,(SSU,SSS,SSA dan SSG) semua kodon yang diawali dengan AS memperinci treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).<br />2. tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tungggalpun yang dapat mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon,sehingga 64 itu berbeda-beda nukleotidanya.<br />3. kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat memperinci lebih dari satu asam amino.<br />4. kode genetik itu ternyata universal<br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />PENUTUP<br />Kesimpulan :<br />1. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.<br />2. Ribosom sebagai tempat sintesis protein, sekaligus merupakan mesin yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam sintesis protein.<br />3. Sintesis protein dibagi dalam 3 tahap yaitu :<br />• Replikasi, dikontrol oleh fragmen DNA tertentu dalam suatu utas da ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Terutama sinyal kimiawi, obat, virus, dan pencemaran bahan kimia. Replikasi dimulai dari titik replikasi dan arahnya menurut 5’-3’.<br />• Transkripsi, merupakan bagian dari rangkaian ekspresi genetik (proses penerjemahan informasi genetik dalam bentuk urutan basa menjadi protein).<br />• Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.<br />4. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.<br />5. Ribosom mempunyai komposisi 60% rRNA dan 40% protein basa, yang tersusun secara rumit oleh lebih dari 50 jenis protein yang berbeda. Komposisi basa dalam rRNA agak berbeda dengan susunan gugus basa dalam DNA secara menyeluruh rRNA dalam gugus nukleat-nya terdapat gugus metil yang diduga untuk mencegah agar jangan sampai molekul tRNA dan rRNA dipakai sebagai pola dalam sintesis protein.<br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Campbell, N.A., Jane B.R, dan Lawrence G.M. 2002. Biologi Jilid 1, edisi kelima. Jakarta: Erlangga<br />Stryer, Lubert. 2000. Biokimia. Jakarta : EGC<br /><br />Subowo. 2007. Biologi Sel. Bandung : CV Angkasa<br /><br />Thenawijaya Maggy. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta : Erlangga <br /><br />Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi Molekuler. Jakarta : Erlangga<br /><br />http://denydendhi.blogspot.com/2011/03/replikasi-dna.html<br /><br />http://www.scribd.com/doc/40154876/Tahapan-Sintesis-Protein<br /><br />http://desybio.wordpress.com/2010/03/30/kode-genetika/<br /><br />http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/15/kode-genetik/<br /><br />http://id.wikipedia.org/wiki/Ribosom<br />http://id.wikipedia.org/wiki/Replikasi_DNAMiftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-31614493621831886432012-03-28T22:11:00.002-07:002012-03-28T22:12:41.010-07:00LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL<br /><br /><br />I. JUDUL : Komponen Sel<br />II. TUJUAN : Mengamati komponen sel yang hidup atau yang mati dalam sel.<br /><br />A. LANDASAN TEORI :<br />Komponen Sel<br /><br />B. ALAT DAN BAHAN :<br />A. ALAT : 1. Pisau silet<br /> 2. Mikroskop Binokular<br /> 3. Objek glass dan Cover glass<br /><br />B. BAHAN : 1. Umbi Kentang<br /> 2. Rimpang Jahe<br /> 3. Daun Bunga Pukul 4<br /> 4. Batang Bayam<br /><br /><br />C. PRODESUR KERJA :<br />1. Batang bayam dibersihkan dari tanah/pasir yang menempel, kemudian di akar tersebut disayat tipis secara melintang.<br />2. Lalu diamati dibawah microskop<br />3. Umbi kentang dibersihkan dari tanah yang menempel, kemudian dibelah dua lalu di sayat secara melintang.<br />4. Lalu diamati dibawah microskop.<br />5. Akar Jahe dibersihkan dari tanah yang menempel, kemudian dibelah dua lalu di sayat secara melintang.<br />6. Lalu diamati dibawah mikroskop.<br />7. Daun bunga pukul 4 disayat secara melintang, kemudian diamati dibawah mikroskop.<br />8. Masing – masing bahan yang diamati adalah komponen selnya.<br /><br />D. HASIL PENGAMATAN :<br /> <br />Akar bayam<br />Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan patah tulang.<br /> <br />Batang bayam<br /><br /> <br />Daun Pukul empat<br /> <br />Jahe <br /> <br />Kentang <br />E. KESIMPULAN :Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-64602993708747695802012-03-28T22:11:00.001-07:002012-03-28T22:11:43.625-07:00Epistemologi1 <br />Pengantar..... <br />Perkembangan zaman berlangsung begitu cepat. Masyarakat berjalan secara <br />dinamis mengiringi perkembangan zaman tersebut. Seiring dengan hal itu, filsafat <br />sebagai suatu kajian ilmu juga berkembang dan melahirkan tiga dimensi utama <br />sekaligus sebagai obyek kajiannya. Ketiga dimensi utama filsafat ilmu ini adalah <br />ontologi (apa yang menjadi obyek suatu imu), epistemologi (cara mendapatkan <br />ilmu), dan aksiologi (untuk apa ilmu tersebut). Ontologi merupakan hakikat yang <br />ada (being, sein) yang merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai <br />kenyataan dan kebenaran. Epistemologi adalah sarana, sumber, tatacara untuk <br />menggunakannya dengan langkah-langkah progresinya menuju pengetahuan <br />(ilmiah). Adapun aksiologi adalah nilai-nilai (value) sebagai tolok ukur kebenaran <br />(ilmiah), etik, dan moral sebagai dasar normatif dalam penelitian dan penggalian, <br />serta penerapan ilmu.1 <br />Adapun ruang lingkup filsafat ilmu meliputi:2 <br />1. komparasi kritis sejarah perkembangan ilmu; <br />2. sifat dasar ilmu pengetahuan; <br />3. metode ilmiah; <br />4. praanggapan-praanggapan ilmiah; <br />5. sikap etis dalam pengembangan ilmu pengetahuan. <br />Hubungan antara persoalan, aktivitas, dan pengetahuan filsafati dapat dilihat <br />pada Tabel 1 berikut ini. <br />Tabel 1. Hubungan antara persoalan, aktivitas, dan pengetahuan filsafati <br />Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofik untuk minimal memahami <br />berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmiah. Secara substantif fungsi<br />pengembangan tersebut memperoleh pembekalan dari disiplin ilmu masing- <br />masing, agar dapat menampilkan teori substantif. Selanjutnya, secara teknis <br />diharapkan dengan dibantu metodologi, pengembangan ilmu dapat mengopera- <br />sionalkan pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing- <br />masing.3 <br />Makalah ini mengupas tentang ontologi, epistemologi, dan aksiologi filsafat <br />ilmu. Tujuan penulisan makalah ini antara lain: <br />1. mengkaji secara mendalam berbagai pengertian ontologi ilmu; <br />2. mengkaji salah satu konsep ontologi: the study of the nature of existence and <br />being in the abstract”ata u the science of being and universal order”; <br />3. mengkaji ontologi sebagai dasar pemikiran filsafat; <br />4. mengkaji persoalan epistemologi; <br />5. mengkaji kaitan epistemologi dan cara memperoleh kebenaran/ilmu; <br />6. mengkaji kaitan epistemologi dengan alur pengetahuan (divergen maupun <br />konvergen); <br />7. mengkaji epistemologi sebagai kunci pengembangan ilmu; <br />8. mengkaji pengertian aksiologi; <br />9. mengkaji kaitan antara aksiologi dan implementasi sebuah ilmu; <br />10. mengkaji nilai kemanfaatan sebuah ilmu. <br /><br />Pengertian Ontologi Ilmu (Hakikat Ilmu) <br />Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal <br />dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. <br />Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti <br />Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum <br />membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf <br />yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam <br />yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah <br />pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi <br />belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). <br />Ontologi terdiri dari dua suku kata, yakniont os danlog os. Ontos berarti sesuatu <br />yang berwujud (being) dan logos berarti ilmu. Jadi ontologi adalah bidang pokok <br />filsafat yang mempersoalkan hakikat keberadaan segala sesuatu yang ada menurut <br />tata hubungan sistematis berdasarkan hukum sebab akibat yaitu ada manusia, ada <br />alam, dan ada kausa prima dalam suatu hubungan yang menyeluruh, teratur, dan <br />tertib dalam keharmonisan (Suparlan Suhartono, 2007). Ontologi dapat pula <br />diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang ada. Obyek ilmu atau <br />keilmuan itu adalah dunia empirik, dunia yang dapat dijangkau pancaindera. <br />Dengan demikian, obyek ilmu adalah pengalaman inderawi. Dengan kata lain, <br />ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud <br />(yang ada) dengan berdasarkan pada logika semata. Pengertian ini didukung pula <br />oleh pernyataan Runes bahwa“ontology is the theory of being qua being ”, artinya <br />ontologi adalah teori tentang wujud. <br />Obyek telaah ontologi adalah yang ada. Studi tentang yang ada, pada dataran <br />studi filsafat pada umumnya dilakukan oleh filsafat metafisika. Istilah ontologi <br />banyak digunakan ketika kita membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu. <br />Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan <br />tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan <br />pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam <br />setiap kenyataan, atau dalam rumusan Lorens Bagus; menjelaskan yang ada yan<br />meliputi semua realitas dalam semua bentuknya. Berdasarkan hal tersebut, maka <br />dapat dikatakan bahwa obyek formal dari ontologi adalah hakikat seluruh realitas. <br />Hal senada juga dilontarkan oleh Jujun Suriasumantri (2000: 34– 35), bahwa <br />ontologi membahas apa yang ingin diketahui atau dengan kata lain merupakan <br />suatu pengkajian mengenai teori tentang ada. Dasar ontologis dari ilmu <br />berhubungan dengan materi yang menjadi obyek penelaahan ilmu. Berdasarkan <br />obyek yang telah ditelaahnya, ilmu dapat disebut sebagai pengetahuan empiris, <br />karena obyeknya adalah sesuatu yang berada dalam jangkauan pengalaman <br />manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh panca <br />indera manusia. Berlainan dengan agama dan bentuk-bentuk pengetahuan lain, <br />ilmu membatasi diri hanya kepada kejadian-kejadian yang bersifat empiris, selalu <br />berorientasi terhadap dunia empiris. <br />Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan <br />yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat <br />tentang apa dan bagaimana (yang ) “ada” itu (being, sein, het zijn). Paham monism <br />yang terpecah menajdi idealism atau spiritualisme, paham dualism, pluralism <br />dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhirnya <br />menentukan pendapa bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan <br />bagaimana (yang)“ada” sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.4 <br />Dengan demikian, penulis mendapatkan sebuah simpulan bahwa ontologi <br />merupakan sebuah jawaban atas pertanyaan mengenai hakikat kenyataan. Kita <br />harus memahami dengan baik masalah-masalah ontologi agar dapat memahami <br />dengan baik masalah dunia, tempat kita tinggal. <br />B. Beberapa Konsep Mengenai Ontologi Ilmu <br />Ontologi sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat benda <br />bertugas untuk memberikan jawaban atas pertanyaan “apa sebenarnya realitas <br />benda itu? Apakah sesuai dengan wujud penampakannya atau tidak?”. Dari teori <br />hakikat (ontologi) ini kemudian muncullah beberapa aliran dalam filsafat, antara <br />lain: <br />1. Filsafat Materialisme <br />2. Filsafat Idealisme <br />3. Filsafat Dualisme <br />4. Filsafat Skeptisisme <br />5. Filsafat Agnostisisme <br />Jujun S. Suriasumantri (2000: 34– 35) menyatakan bahwa pokok permasalahan <br />yang menjadi obyek kajian filsafat mencakup tiga segi, yakni (a) logika (Benar- <br />Salah), (b) etika (Baik-Buruk), dan (c) estetika (Indah-Jelek). Ketiga cabang utama <br />filsafat ini lanjut Suriasumantri, kemudian bertambah lagi yakni, pertama, teori <br />tentang ada: tentang hakikat keberadaan zat, hakikat pikiran serta kaitan antara zat <br />dan pikiran yang semuanya terangkum dalam metafisika; kedua, kajian mengenai <br />organisasi sosial/ pemerintahan yang ideal, terangkum dalam politik. Kelima <br />cabang filsafat ini– logika, etika, estetika, metafisika dan politik– menurut <br />Suriasumantri, kemudian berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang <br />mempunyai bidang kajian lebih spesifik lagi yang disebut filsafat ilmu. <br />Berbeda dengan Kattsoff (1996: 212), ia menyatakan bahwa masalah ontologi <br />terdiri dari hakikat “yang ada” dan hakikat kenyataan. Adapun hakikat eksistensi <br />merupakan bidang garapan filsafat alam (kosmologi). <br />Argumen ontologis ini pertama kali dilontarkan oleh Plato (428-348 SM) dengan <br />teori ideanya. Menurut Plato, tiap-tiap yang ada di alam nyata ini mesti ada ideanya. <br />Idea yang dimaksud oleh Plato adalah definisi atau konsep universal dari tiap <br />sesuatu. Plato mencontohkan pada seekor kuda, bahwa kuda mempunyai idea atau <br />konsep universal yang berlaku untuk tiap-tiap kuda yang ada di alam nyata ini, baik <br />itu kuda yang berwarna hitam, putih ataupun belang, baik yang hidup ataupun <br />sudah mati. Idea kuda itu adalah faham, gambaran atau konsep universal yang <br />berlaku untuk seluruh kuda yang berada di benua manapun di dunia ini. <br />Demikian pula manusia punya idea. Idea manusia menurut Plato adalah badan <br />hidup yang kita kenal dan bisa berpikir. Dengan kata lain, idea manusia adalah <br />”binatang berpikir”. Konsep binatang berpikir ini bersifat universal, berlaku untuk <br />seluruh manusia besar-kecil, tua-muda, lelaki-perempuan, manusia Eropa, Asia, <br />India, China, dan sebagainya. Tiap-tiap sesuatu di alam ini mempunyai idea. Idea <br />inilah yang merupakan hakikat sesuatu dan menjadi dasar wujud sesuatu itu. Idea- <br />idea itu berada dibalik yang nyata dan idea itulah yang abadi. Benda-benda yang <br />kita lihat atau yang dapat ditangkap dengan panca indera senantiasa berubah. <br />karena itu, ia bukanlah hakikat, tetapi hanya bayangan, kopi atau gambaran dari <br />idea-ideanya. Dengan kata lain, benda-benda yang dapat ditangkap dengan panca <br />indera ini hanyalah khayal dan illusi belaka. Dengan demikian dapat dikatakan <br />bahwa ontologi mengkaji tentang“the study of the nature of existence and being in <br />the abstract”atau “the science of being and universal order”. <br />Argumen ontologis kedua dimajukan oleh St. Augustine (354– 430 M). Menurut <br />Augustine, manusia mengetahui dari pengalaman hidupnya bahwa dalam alam ini <br />ada kebenaran. Namun, akal manusia terkadang merasa bahwa ia mengetahui apa <br />yang benar, tetapi terkadang pula merasa ragu-ragu bahwa apa yang diketahuinya <br />itu adalah suatu kebenaran. Menurutnya, akal manusia mengetahui bahwa di <br />atasnya masih ada suatu kebenaran tetap (kebenaran yang tidak berubah-ubah), <br />dan itulah yang menjadi sumber dan cahaya bagi akal dalam usahanya mengetahui <br />apa yang benar. Kebenaran tetap dan kekal itulah kebenaran yang mutlak. <br />Kebenaran mutlak inilah oleh Augustine disebut Tuhan. <br />Ontologi dapat mendekati masalah hakikat kenyataan dari dua macam sudut <br />pandang. Orang dapat mempertanyakan “kenyataan itu tunggal atau jamak”? yang <br />demikian ini meripakan pendekatan kuantitatif. Atau orang dapat juga mengajukan <br />pertanyaan, “Dalam babak terakhir apakah yang merupakan jenis kenyataan itu?” <br />yang demikian itu merupakan pendekatan secara kualitatif.5 Ontologi ini pantas <br />dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang dunia ini <br />dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, ilmu <br />kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmu teknik dan sebagainya). <br />Ontologi sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat benda <br />bertugas untuk memberikan jawaban atas pertanyaan “apa sebenarnya realitas <br />benda itu? apakah sesuai dengan wujud penampakannya atau tidak?”. Dari teori <br />hakikat (ontologi) ini kemudian muncullah beberapa aliran dalam persoalan <br />keberadaan, yaitu: <br />7 <br />1. Keberadaan dipandang dari segi jumlah (kuantitas) <br />a.Monisme, aliran yang menyatakan bahwa hanya satu keadaan fundamental. <br />Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi, Tuhan atau substansi lainnya <br />yang tidak dapat diketahui. <br />b.Dualisme (serba dua), aliran yang menganggap adanya dua substansi yang <br />masing-masing berdiri sendiri. Misal dunia indera (dunia bayang-bayang) <br />dan dunia intelek (dunia ide). <br />c.Pluralisme (serba banyak), aliran yang tidak mengakui adanya sesuatu <br />substansi atau dua substansi melainkan banyak substansi, misalnya hakikat <br />kenyataan terdiri dari empat unsur yaitu udara, api, air dan tanah <br />(empedogles). <br />2. Keberadaan dipandang dari segi sifat, menimbulkan beberapa aliran, <br />yaitu: <br />a.Spiritualisme, mengandung arti ajaran yang menyatakan bahwa kenyataan <br />yang terdalam adalah roh yaitu roh yang mengisi dan mendasari seluruh <br />alam. <br />b.Materialisme, adalah pandangan yang menyatakan bahwa tidak ada hal yang <br />nyata kecuali materi. <br />3. Keberadaan dipandang dari segi proses, kejadian, atau perubahan <br />a.Mekanisme (serba mesin), menyatakan bahwa semua gejala atau peristiwa <br />dapat dijelaskan berdasarkan asas mekanik (mesin). <br />b.T eleo logi (serba tujuan), berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian <br />alam bukanlah kaidah sebab akibat tetapi sejak semula memang ada sesuatu <br />kemauan atau kekuatan yang mengarahkan alam ke suatu tujuan. <br />c.Vitalisme, memandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan <br />secara fisika, kimia, karena hakikatnya berbeda dengan yang tak hidup. <br />d.Org anisisme (lawannya mekanisme dan vitalisme). Menurut organisisme, <br />hidup adalah suatu struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang memiliki <br />bagian-bagian yang heterogen, akan tetapi yang utama adalah adanya <br />sistem yang teratur. <br />Persoalan keberadaan (being) atau eksistensi (existence) bersangkutan dengan <br />cabang filsafat metafisika. Istilah metafisika berasal dari kata yunani meta ta physika <br />yang dapat diartikan sesuatu yang ada di balik atau di belakang benda fisik. <br />Aristoteles tidak memakai istilah metafisika melainkan proto philosophia (fi<br />pertama). Filsafat pertama ini memuat uraian tentang sesuatu yang ada dibelakang <br />gejala-gejala fisik seperti gerak, berubah, hidup, mati.6 <br />Metafisika merupakan telaahan atau teori tentang yang ada, istilah metafisika ini <br />terkadang dipadankan dengan ontologi jika demikian, karena sebenarnya <br />metafisika juga mencakup telaahan lainnya seperti telaahan tentang bukti-bukti <br />adanya Tuhan. Metafisika dapat didefinisikan sebagai studi atau pemikiran tentang <br />sifat yang terdalam (ultimate nature) dari kenyataan atau keberadaan.7 <br />Persoalan-persoalan metafisik dibedakan menjadi tiga yaitu persoalan ontologi, <br />persoalan kosmologi, dan persoalan antropologi.8 <br />1. Persoalan-persoalan ontologi diantaranya: <br />a. Apa yang dimaksud dengan ada, keberadaan atau eksistensi itu? <br />b. Bagaimana penggolongan dari ada, keberadaan atau eksistensi? <br />c. Apa sifat dasar (nature) kenyataan atau keberadaan? <br />2. Persoalan-persoalan kosmologi (alam) diantaranya: <br />a. Apa jenis keraturan yang ada di dalam alam? <br />b. Apakah keteraturan dalam alam seperti halnya sebuah mesin atau <br />keteraturan yang bertujuan? <br />c. Apakah hakikat hubungan sebab dan akibat? <br />d. Apakah ruang dan waktu itu? <br />3. Persoalan-persoalan antropologi (manusia) diantaranya: <br />a. Bagaimana terjadi hubungan antara badan dan jiwa? <br />b. Manusia sebagai mahluk bebas atau tak bebas? <br />C.Hakikat “ada” dan “eksistensi” <br />Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata “ada” berarti hadir, telah sedia, <br />sedangkan “keberadaan” berarti hal berada, kehadiran.Hakikat “ada” dan <br />“keberadaan” diperoleh melalui alur berikut<br /><br /><br />9 <br />Gambar 1. Alur hakikat “ada” dan “keberadaan” <br />Manusia sebagai subjek yang dapat berpikir dan melihat lewat penginderaan <br />dapat melihat realitas kehidupan sebagai obyek. Dari obyek inilah akan muncul <br />data indera atau penampakan. Dengan menggunakan data penampakan, manusia <br />sampai pada suatu intinya yang terdalam yaitu substansi hakikat “ada” dan <br />“keberadaan”. <br />D.Hakikat “Ada” dan “Eksistensi” Suatu Ilmu Melalui Proses Abstraksi Yang <br />Mendasar Untuk Suatu Kebenaran Spekulatif <br />Untuk memperoleh pemahaman tentang hakikat segala sesuatu dilakukan <br />dengan suatu metode analisis yang disebut analisis abstraksi. Metode analisis <br />abstraksi dilakukan setingkat demi setingkat untuk akhirnya sampai pada suatu <br />pemahaman pengertian “hakikat”. Begitu juga dalam memahami hakikat “ada” dan <br />“keberadaan” suatu ilmu bisa diperoleh melalui proses analisis abstraksi tersebut. <br />Metode abstraksi digunakan ontologi untuk mencari kejelasan tentang dunia fakta <br />seluruhnya sampai pada pengertian yang fundamental. Pengetahuan fundamental <br />yang dihasilkan oleh ontologi dapat dijadikan dasar untuk membahas kembali <br />asumsi dasar yang oleh ilmu pengetahuan telah dianggap mapan kebenarannya. <br />Filsafat spekulatif sesungguhnya hanyalah merupakan sebutan lain dari <br />metafisika. Menurut perumusan Alfred North Whitehead, filsafat spekulatif adalah <br />usaha untuk menyusun sebuah system ide-ide umum yang berpautan dan perlu <br />yang dalam kerangka system itu setiap unsur dari pengalaman dapat ditafsirkan <br />(Speculative Philosophy is the endeavour to frame a coherent, logic, necessary system <br />of general ideas in terms of which every element of our experience can be<br />nterpreted). Dengan demikian, kebenaran spekulasi adalah kebenaran karena <br />adanya pertimbangan meskipun kurang dipikirkan secara matang, dikerjakan <br />dengan penuh resiko, relatif lebih cepat dan biaya lebih rendah daripada trial- <br />error. <br />Dengan metode analisis abstraksi kita coba untuk menelaah hakikat ”ada” dan <br />“eksisitensi” ilmu. Sebelum manusia memiliki berbagai ilmu, peristiwa alam yang <br />terjadi tak dapat dimengerti apalagi diramalkan dan dikuasai. Untuk dapat <br />menerangkan peristiwa tersebut, manusia lari kepada aneka penjelasan tahyul atau <br />uraian serba gaib. Misal bila gunung berapi meletus dan mendatangkan <br />malapetaka maka dia menjelaskan bahwa dewa gunung sedang marah. Dengan <br />berkembangnya ilmu seperti vulcanology, geografi fisis manusia dapat <br />menerangkan secara tepat dan cermat berbagai peristiwa yang dijumpai dan bisa <br />meramalkan peristwa yang belum terjadi. <br />Pada tahap awal perkembangan filsafat di Yunani, pertanyaan tentangke -ada -a n <br />atau eksistensi cukup mendomisasi dalam pemikiran para Filsuf dengan <br />pembahasannya mengenai Bahan dasar dari alam. Ke-ada-an yang mengelilingi <br />kehidupan manusia banyak sekali, ada yang dapat disentuh oleh pancaindera, ada <br />juga yang tidak, ada benda mati, tumbuhan, hewan, manusia, pikiran, jiwa yang <br />beragam perwujudannya. Apakah esensi ke-ada-an semua itu merupakan realitas <br />sendiri-sendiri, atau hanya penampakan saja dari suatu esensi ke-ada-annya yang <br />tunggal?. <br />Untuk menjawab pertanyaan tersebut, para filsuf menelaah melalui filsafati <br />sampai memperoleh hakikat ”ada” dan “eksisitensi” ilmu. <br />Jika ditinjau dari segi ontologi yang berarti persoalan tentang hakikat <br />keberadaan ilmu menunjukkan bahwa ilmu selalu berada dalam hubungannya <br />dengan eksistensi kehidupan manusia, karena ilmu berdasar pada beberapa <br />asumsi dasar untuk mendapatkan pengetahuan tentang fenomena yang nampak <br />dalam kehidupan. Asumsi-asumsi dasar tersebut meliputi: <br />1. dunia itu ada dan kita dapat mengetahui bahwa dunia itu benar ada; <br />2. dunia empiris itu dapat diketahui oleh manusia melalui pancaindera; <br />fenomena-fenomena yang terdapat di dunia ini berhubungan satu sama lain <br />secara kausal. <br />Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa ontologi ilmu berarti ilmu dalam <br />hubungannya dengan asal mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia. Tanpa <br />manusia ilmu tak pernah ada. Tetapi bagaimana halnya dengan keberadaan <br />manusia tanpa ilmu? Mungkinkah itu ada? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan <br />pernyataan Deskrates yang menekankan pentingya kecakapan berpikir dalam <br />skeptisimanya yang radikal, yang diungkap dalam “Cogito ergosom” (saya bepikir <br />maka saya ada). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ontologi merupakan <br />dasar pemikiran filsafat. <br />E. Pengertian Epistemologi <br />Ontologi berupaya secara reflektif tentang “yang ada”. Adapun epistemologis <br />membahas tentang terjadinya dan kesahihan atau kebenaran ilmu. Ilmu-ilmu yang <br />dimiliki oleh manusia berhubungan satu sama lain, dan tolok ukur keterkaitan ini <br />memiliki derajat yang berbeda-beda. Sebagian ilmu merupakan asas dan pondasi <br />bagi ilmu-ilmu lain, yakni nilai dan validitas ilmu-ilmu lain bergantung kepada ilmu <br />tertentu, dan dari sisi ini, ilmu tertentu ini dikategorikan sebagai ilmu dan <br />pengetahuan dasar. Sebagai contoh, dasar dari semua ilmu empirik adalah prinsip <br />kausalitas dan kaidah ini menjadi pokok bahasan dalam filsafat, dengan demikian, <br />filsafat merupakan dasar dan pijakan bagi ilmu-ilmu empirik. Begitu pula, ilmu <br />logika yang merupakan alat berpikir manusia dan ilmu yang berkaitan dengan cara <br />berpikir yang benar, diletakkan sebagai pendahuluan dalam filsafat dan setiap <br />ilmu-ilmu lain, maka dari itu ia bisa ditempatkan sebagai dasar dan asas bagi <br />seluruh pengetahuan manusia. <br />Namun, epistemologi (teori pengetahuan), karena mengkaji seluruh tolok ukur <br />ilmu-ilmu manusia, termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat <br />gamblang, merupakan dasar dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan. Walaupun <br />ilmu logika dalam beberapa bagian memiliki kesamaan dengan epistemologi, akan <br />tetapi, ilmu logika merupakan ilmu tentang metode berpikir dan berargumentasi <br />yang benar, diletakkan setelah epistemologi. <br />Hingga tiga abad sebelum abad ini, epistemologi bukanlah suatu ilmu yang <br />dikategorikan sebagai disiplin ilmu tertentu. Akan tetapi, pada dua abad <br />fenomena-fenomena yang terdapat di dunia ini berhubungan satu sama lain <br />secara kausal. <br />Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa ontologi ilmu berarti ilmu dalam <br />hubungannya dengan asal mula, eksistensi, dan tujuan kehidupan manusia. Tanpa <br />manusia ilmu tak pernah ada. Tetapi bagaimana halnya dengan keberadaan <br />manusia tanpa ilmu? Mungkinkah itu ada? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan <br />pernyataan Deskrates yang menekankan pentingya kecakapan berpikir dalam <br />skeptisimanya yang radikal, yang diungkap dalam “Cogito ergosom” (saya bepikir <br />maka saya ada). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ontologi merupakan <br />dasar pemikiran filsafat. <br />E. Pengertian Epistemologi <br />Ontologi berupaya secara reflektif tentang “yang ada”. Adapun epistemologis <br />membahas tentang terjadinya dan kesahihan atau kebenaran ilmu. Ilmu-ilmu yang <br />dimiliki oleh manusia berhubungan satu sama lain, dan tolok ukur keterkaitan ini <br />memiliki derajat yang berbeda-beda. Sebagian ilmu merupakan asas dan pondasi <br />bagi ilmu-ilmu lain, yakni nilai dan validitas ilmu-ilmu lain bergantung kepada ilmu <br />tertentu, dan dari sisi ini, ilmu tertentu ini dikategorikan sebagai ilmu dan <br />pengetahuan dasar. Sebagai contoh, dasar dari semua ilmu empirik adalah prinsip <br />kausalitas dan kaidah ini menjadi pokok bahasan dalam filsafat, dengan demikian, <br />filsafat merupakan dasar dan pijakan bagi ilmu-ilmu empirik. Begitu pula, ilmu <br />logika yang merupakan alat berpikir manusia dan ilmu yang berkaitan dengan cara <br />berpikir yang benar, diletakkan sebagai pendahuluan dalam filsafat dan setiap <br />ilmu-ilmu lain, maka dari itu ia bisa ditempatkan sebagai dasar dan asas bagi <br />seluruh pengetahuan manusia. <br />Namun, epistemologi (teori pengetahuan), karena mengkaji seluruh tolok ukur <br />ilmu-ilmu manusia, termasuk ilmu logika dan ilmu-ilmu manusia yang bersifat <br />gamblang, merupakan dasar dan pondasi segala ilmu dan pengetahuan. Walaupun <br />ilmu logika dalam beberapa bagian memiliki kesamaan dengan epistemologi, akan <br />tetapi, ilmu logika merupakan ilmu tentang metode berpikir dan berargumentasi <br />yang benar, diletakkan setelah epistemologi. <br />Hingga tiga abad sebelum abad ini, epistemologi bukanlah suatu ilmu yang <br />dikategorikan sebagai disiplin ilmu tertentu. Akan tetapi, pada dua abad <br />13 <br />Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan hadir untuk mencoba memberikan <br />jawaban atas masalah ini. Karena baik dari sisi metodologi atau pun subjek <br />keilmuan, filsafat menggunakan metodologi rasional dan subjek ilmu filsafat adalah <br />eksisten qua eksisten. Sebelum memasuki gerbang filsafat terlebih dahulu instrumen <br />yang digunakan dalam berfilsafat harus disepakati. Dengan kata lain, akal yang <br />digunakan sebagai instrumen berfilsafat harus diuji dulu validitasnya, apakah ia <br />absah atau tidak dalam menguak realitas. Betapa tidak, dalam menguak realitas <br />terdapat perdebatan panjang semenjak zaman Yunani Kuno (lampau) hingga masa <br />Postmodern (kiwari) antara kubu rasionalis (rasio) dan empiris (indriawi dan <br />persepsi). Semenjak Plato hingga Michel Foucault dan Jean-François Lyotard. <br />Pembahasan epistemologi sebagai subordinate dari filsafat menjadi mesti <br />adanya. Pembahasan epistemologi adalah pengantar menuju pembahasan filsafat. <br />Tentu saja, harus kita ingat bahwa ilmu logika juga harus rampung untuk <br />menyepakati bahwa dunia luar terdapat hakikat dan untuk mengenalnya adalah <br />mungkin. Pembahasan epistemologi sebagai ilmu yang meneliti asal-usul, asumsi <br />dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu <br />penting dalam menentukan sebuah model filsafat harus dikedepankan sebelum <br />membahas perkara-perkara filsafat. <br />Epistomologi berasal dari bahasa Yunani ”episteme” dan ”logos”. ”Episteme” <br />berarti pengetahuan (knowledge),”logos” berarti teori. Dengan demikian <br />epistomologi secara etimologis berarti teori pengetahuan. (Rizal, 2001: 16). <br />Epistomologi mengkaji mengenai apa sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, <br />serta bagaimana proses terjadinya. Dengan menyederhanakan batasan tersebut, <br />Brameld (dalam Mohammad Noor Syam, 1984: 32) mendefinisikan epistomologi <br />sebagai “it is epistemologi that gives the teacher the assurance that he is conveying <br />the truth to his student”. Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai <br />“epistomologi memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia <br />memberikan kebenaran kepada murid-muridnya”. Disamping itu banyak sumber <br />yang mendefinisikan pengertian Epistomologi diantarannya: <br />1. Epistemologi adalah cabang ilmu filasafat yang menengarai masalah-masalah <br />filosofikal yang mengitari teori ilmu pengetahuan<br />Epistomologi adalah pengetahuan sistematis yang membahas tentang <br />terjadinnya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, <br />metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran <br />pengetahuan (Ilmiah). <br />3. Epistomologi adalah cabang atau bagian filsafat yang membicarakan tentang <br />pengetahuan yaitu tentang terjadinnya pengetahuan dan kesahihan atau <br />kebenaran pengetahuan. <br />4. Epistomologi adalah cara bagaimana mendapatkan pengetahuan, sumber- <br />sumber pengetahuan, ruang lingkup pengetahuan. <br />Manusia dengan latar belakang, kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan- <br />kepentingan yang berbeda mesti akan berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan <br />seperti, dari manakah saya berasal? Bagaimana terjadinya proses penciptaan alam? <br />Apa hakikat manusia? Tolok ukur kebaikan dan keburukan bagi manusia? Apa <br />faktor kesempurnaan jiwa manusia? Mana pemerintahan yang benar dan adil? <br />Mengapa keadilan itu ialah baik? Pada derajat berapa air mendidih? Apakah bumi <br />mengelilingi matahari atau sebaliknya? Dan pertanyaan-pertanyaan yang lain. <br />Tuntutan fitrah manusia dan rasa ingin tahunya yang mendalam niscaya mencari <br />jawaban dan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut dan hal-hal yang <br />akan dihadapinya. <br />Pada dasarnya, manusia ingin menggapai suatu hakikat dan berupaya <br />mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya. Manusia sangat memahami dan <br />menyadari bahwa: <br />1. Hakikat itu ada dan nyata; <br />2. kita bisa mengajukan pertanyaan tentang hakikat itu; <br />3. hakikat itu bisa dicapai, diketahui, dan dipahami; <br />4. manusia bisa memiliki ilmu, pengetahuan, dan makrifat atas hakikat itu. Akal <br />dan pikiran manusia bisa menjawab persoalan-persoalan yang dihadapinya, <br />dan jalan menuju ilmu dan pengetahuan tidak tertutup bagi manusia. <br />Apabila manusia melontarkan suatu pertanyaan yang baru, misalnya bagaimana <br />kita bisa memahami dan meyakini bahwa hakikat itu benar-benar ada? Mungkin <br />hakikat itu memang tiada dan semuanya hanyalah bersumber dari khayalan kita <br />belaka? Kalau pun hakikat itu ada, lantas bagaimana kita bisa meyakini bahwa apa <br />yang kita ketahui tentang hakikat itu bersesuaian dengan hakikat eksternal itu <br />sebagaimana adanya? Apakah kita yakin bisa menggapai hakikat dan realitas <br />eksternal itu? Sangat mungkin pikiran kita tidak memiliki kemampuan memadai <br />untuk mencapai hakikat sebagaimana adanya, keraguan ini akan menguat <br />khususnya apabila kita mengamati kesalahan-kesalahan yang terjadi pada indera <br />lahir dan kontradiksi-kontradiksi yang ada di antara para pemikir di sepanjang <br />sejarah manusia?Persoalan-persoalan terakhir ini berbeda dengan persoalan- <br />persoalan sebelumnya, yakni persoalan-persoalan sebelumnya berpijak pada suatu <br />asumsi bahwa hakikat itu ada, akan tetapi pada persoalan-persoalan terakhir ini, <br />keberadaan hakikat itu justru masih menjadi masalah yang diperdebatkan. Untuk <br />lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini. Seseorang sedang melihat suatu <br />pemandangan yang jauh dengan teropong dan melihat berbagai benda dengan <br />bentuk-bentuk dan warna-warna yang berbeda, lantas iameneliti benda-benda <br />tersebut dengan melontarkan berbagai pertanyaan-pertanyaan tentangnya. <br />Dengan perantara teropong itu sendiri, ia berupaya menjawab dan menjelaskan <br />tentang realitas benda-benda yang dilihatnya. Namun, apabila seseorang bertanya <br />kepadanya: Dari mana Anda yakin bahwa teropong ini memiliki ketepatan dalam <br />menampilkan warna, bentuk, dan ukuran benda-benda tersebut? Mungkin benda- <br />benda yang ditampakkan oleh teropong itu memiliki ukuran besar atau kecil?. <br />Keraguan-keraguan ini akan semakin kuat dengan adanya kemungkinan kesalahan <br />penampakan oleh teropong. Pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan <br />keabsahan dan kebenaran yang dihasilkan oleh teropong. Dengan ungkapan lain, <br />tidak ditanyakan tentang keberadaan realitas eksternal, akan tetapi, yang <br />dipersoalkan adalah keabsahan teropong itu sendiri sebagai alat yang digunakan <br />untuk melihat benda-benda yang jauh. <br />Epistemologi bertalian dengan definisi dan konsep-konsep ilmu, ragam ilmu <br />yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara 'alim (subjek) dan ma'lum <br />(obyek). Atau dengan kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti <br />asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan <br />menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat. Dengan <br />pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan karakter pengetahuan, bahkan <br />menentukan kebenaran, mengenai hal yang dianggap patut diterima dan apa yang <br />patut ditolak. Manusia dengan latar belakang, kebutuhan-kebutuhan danMiftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-72125651541162179042011-09-20T03:07:00.002-07:002012-04-09T21:46:34.888-07:00Reproduksi seksual pada tanaman<div style="text-align: center;font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><span style="font-size: 100%; ">BAB I</span></div><div style="text-align: center;font-family: Georgia, serif; font-size: 100%; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; "><span style="font-size: 100%; ">PENDAHULUAN</span></div><div style="text-align: center;"><span ><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Reproduksi merupakan langkah perkembangan penting dalam siklus hidup tanaman yang lebih tinggi, untuk memungkinkan gen induk akan diturunkan kegenerasi berikutnya. Reproduksi merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Pada dasarnya dalam reproduksi terkandung prinsip “pertambahan jumlah”, reproduksi berperan besar dalam mempertahankan suatu spesies agar tetap ada dipermukaan bumi dan tidak punah. Namun adanya beberapa kendala atau hambatan dalam hal reproduksi akan menyebabkan kepunahan. Tumbuhan dan hewan yang punah saat ini, sebagian besar mengalami masalah dalam reproduksi atau hambatan dalam mepertahankan diri mereka dari faktor-faktor ekstrinsik yang kurang menguntungkan.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pada dasarnya ada dua cara perkembang biakan pada tumbuhan, yaitu secara vegatatif (asexual/tidak kawin) dan genertif (sexual/kawin). Pada peembiakan seksual dibuthkan 2 sel kelamin (gamet) yang berbeda jenis dimana terdapat perbedaan morfologi seperti sel telur (ovum) dan sel kelamin jantan (sperma). Perbedaan morfologi ini juga mencakup perbedaan jumlah dan ukuran, seperti pada spermatozoa, jumlah lebih banyak dan ukurannya lebih kecil di bandingkan dengan sel telur (ovum). </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pada tumbuhan biji (spermatophita) pembiakan seksual dilakukan dengan biji sebagai hasil pembuahan sel telur oleh spermatozoida. Pembuahan dan perkawinan ini disebut amfimiksis. Peristiwa pembuahan sel telur didahului oleh pristiwa penyerbukan. Penyerbukan dapat terjadi dengan serbuk sari dari bunga yang sama disebut autogami (penyerbukan sendiri) atau dengan serbuk sari dari bunga yang lain tetapi pada pohon yang sama geitonogami (penyerbukan tetangga). </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Dapat juga terjadi penyerbukan dengan serbuk sari tumbuhan lain yang varietasnya sama, hal ini disebut alogami dan xenogami. Dan penyerbukan yang dilakukan dengan serbuk sari yang berasal dari tumbuhan lain, tetapi dekat hubungan kekeluargaannya (sama spesiesnya), maka penyerbukan tersebut dinamai hibridogami.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Jika proses penyerbukan autogami, geitonogami, alogami, hibridogami berhasil, hingga terjadi pembuahan, maka terjadinya pembuahan karena autogami dibsebut autokarpi, terjadinya buah karena geitonogami disebut geitonokarpi, terjadinya buah karena alogami disebut alogami,dan terjadinya buah karena hibridogami disebut hibridokarpi.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Penyerbukan yang dibantu oleh siput disebut malakogami, yang dibatu oleh serangga disebut entomogami, yang dibatu oleh kelelawar disebut kiropterogami dan yang dibantu oleh burung disebut ornitogami.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Makalah ini akan membahas mengenai reproduksi seksual (secara kawin) pada tumbuhan tingkat tinggi. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">BAB II</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pembahasan</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">1. Reproduksi Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">A. Pembentukan Gamet</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Proses reproduksi dimulai dengan pembentukan dan perkembangan gamet jantan dan betina. Reproduksi secara seksual adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut sebagai proses pembuahan (fertilisasi), pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului proses penyerbukan (persarian) telebih dahulu. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari pada tujuan. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik. Angiospermae adalah tumbuhan berbiji tertutup, disebut demikian karena bijinya ditutupi oleh daging buah. Alat perkembang biakan pada tumbuhan berbiji tertutup adalah bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan mempunyai alat reproduksi yakni benang sari yang terdiri dari kepala sari (antera) yang di dalamnya penuh dengan serbuk sari sebagai sel jantan dan tangkai kepala sari (filamen), sedangkan putik merupakan alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan bakal buah (ovarium). Serbuk sari dibentuk dalam antera dan ovum dibentuk dalam ovarium. Pembuahan pada tumbuhan Angiospermae adalah pembuahan ganda.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">B. Morfologi Gamet jantan dan betina</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Gamet jantan atau disebut serbuk sari, dibentuk di anter. Proses pematangan butir serbuk sari terjadi di anter, atau selama perkecambahan tabung serbuk sari di putik, memiliki dua sel sperma dan satu inti vegetatif. Tepatnya, sel sperma, dengan dinding sel tipis, terletak di dalam sitoplasma vegetatif sel. Transkripsi aktif inti vegetatif dan metabolisme yang aktif. Fungsi sitoplasma untuk memungkinkan tabung polen berkecambah pada stigma, untuk pergi bersama, dan untuk mengawal dua sel sperma ke gamet betina (atau yang disebut kantung embrio). Sebuah kantung embrio terbentuk dalam ovula biasanya terdiri dari tujuh sel (delapan inti): satu butir telur, dua sinergi, satu pusat (dua inti) dan tiga sel antipodal. Namun sebelumnya perlu diketahui apa saja bagian-bagian pada bunga. Organ bunga berurutan dari bagian luar ke bagian dalam bunga, adalah kelopak bunga (sepal), mahkota bunga (petal), benang sari (stamen), dan putik (carpel). </span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Gambar 2. Bagian-bagian Bunga</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Benang sari dan putik bunga mengandung sporangia yang secara berturut-turut adalah ruangan tempat berkembangnya gamet jantan dan betina. Gamet jantan adalah serbuk sari yang mengandung sel sperma, yang terbentuk di dalam ruang kepala sari (anther) pada ujung serbuk sari. Gamet betina adalah struktur mengandung sel telur yang diosebut kantung embrio. Kantung embrio berkembang didalam struktur yang disebut bakal biji (ovule), yang terbungkus oleh ovarium (bagian pangkal putik). Dengan demikian, benang sari dan putik adalah organ reproduktif bunga, sementara kelopak bunga dan mahkota bunga adalah organ non-reproduktif.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">2. Siklus Hidup Tumbuahan Tingkat Tinggi</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Siklus hidup angiosperma dan tumbuhan lain ditandai oleh pergiliran generasi (alternation of generations), dimana generasi haploid (n) dan diploid (2n) bergiliran saling menghasilkan satu sama lain. Tumbuhan diploid disebut juga sebagai sporofit, menghasilkan spora haploid melalui meiosis. Spora membelah melalui mitosis sehingga menjadi gamet jantan dan betina, yang merupakan generasi haploid. Mitosis dalam gamet menghasilkan gamet-sel sperma dan sel telur. Fertilisasi menghasilkan zigot diploid, yang membelah melalui mitosis dan membentuk sporofit baru. Reproduksi seksual angiosperma adalah proses interaktif yang melibatkan, sporopit, gametopit, embrio dan endosperma serta lingkungan, yang bertujuan untuk mencapai, penyerbukan, pembuahan dan penyebaran. Pengaturan reproduksi seksual pada angiosperma diatur oleh sporofit, dengan ekpresi gen baru untuk penyerbukan biotik dan benih bubaran.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Prosesnya sebagai berikut: </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Didalam ovarium bunga, sel telur pada suatu bakal biji dibuahi oleh sebuah sel sperma yang dibebaskan dari suatu tabung serbuk sari. Sel telur tersebut merupakan bagian dari kantung embrio yang merupakan gamet betina, dan serbuk sari yang mengandung sel sperma adalah gamerofit jantan. Setelah fertilisasi, bakal biji yang dewasa menjadi biji yang mengandung embrio, dan ovarium berkembang menjadi buah, yang membantu penyebaran biji. Dalam habitat yang cocok biji itu akan berkecambah, embrionya berkembang menjadi benih.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pada angiosperma, sporofit adalah tumbuhan yang paling dominan dalam artian bahwa angiosperma adalah yang paling telihat jelas oleh mata kita. Gamet menjadi tereduksi selama evolusi menjadi struktur-struktur kecil yang secara keseluruhan terkandung di dalam dan bergantung pada induk sporofitnya.</span></div></span> <div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">C. Perkembangan Organ Reproduksi Tumbuhan Tingkat Tinggi</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Seperti halnya pada manusia dan hewan yang masing-masing memiliki organ reproduksi, bungan juga memiliki organ reproduksi. Organ reproduksi betina berupa ovarium terdapat dalam pangkal putik sedangkan organ reproduksi jantan berupa tempat pembentukan sperma terdapat di dalam kantung serbuk sari (sporangium). </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Berbagai bunga selama lebih dari 130 juta tahun telah membawa perubahan pada angiosperma. Hal ini ditandai dengan tereduksinya satu atau lebih organ dasar bunga-kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Para ahli biologi tumbuhan telah membedakan bunga-bunga tersebut menjadi bunga lengkap (complete flower), yaitu bunga yang memiliki semua keempat organ dasar bunga tersebut, dan bunga tak lengkap (incomplete flower), adalah bunga yang tidak memiliki satu atau lebih dari keempat organ bunga tadi. Lalu bunga yang dilengkapi dengan benang sari dan putik disebut bunga sempurna (perfect flower), meskipun bunga tersebut tidak memiliki kelopak bunga ataupun mahkota bunga. Bunga tak sempurna (imperfect flower) adalah bunga tak lengkap yang tidak memiliki kepala sari atau putik. Bunga uniseksual ini disebut juga staminat (bunga jantan) atau karpelat (bunga betina). </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Jika bunga staminat dan karpelat terdapat pada individu tumbuhan yang sama, maka spesies tumbuhan ini disebut berumah satu (monoecious), contohnya jagung, bagian yang disebut “tongkol (ear)” sebenarnya berupa kumpulan bunga karpelat, sedangkan malai jagung terdiri atas bunga staminat. Sebaliknya, suatu spesies berumah dua (dioecious) memiliki bunga staminat dan karpelat pada tumbuhan yang berlainan, contohnya palem berbiji dan kurma.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Perbedaan-perbedaan lainnya pada bunga juga didasarkan pada ukuran, bentuk dan warna yang beraneka ragam. Hal ini menggambarkan adaptasi bunga terhadap penyerbuk (polinator) yang berlainan.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">D. Perkembangan Gamet tumbuhan</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">1. Perkembangan Gamet Jantan (Polen atau Serbuk Sari)</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Di dalam sporangia (kantung polen) kepala sari, sel-sel diploid yang disebut mikroporosit mengalami meiosis, yang masing-masing membentuk empat mikrospora haploid . Masing-masing mikrospora akhirnya membelah sekali lagi melalui mitosis dan menghasilkan dua sel, yakni sel generatif dan sel tabung. Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding tebal dan resisten yang terpahat pola rumit yang unik bagi spesies tumbuhan tertentu. Bersama-sama, kedua sel itu dan dindingnya membentuk sebuah butiran serbuk sari, atau gamet jantan yang belum dewasa. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">2. Perkembangan Gamet Betina (Kantung Embrio)</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Bakal biji, yang masing-masing mengandung sebuah sporangium, terbentuk di dalam ruangan ovarium. Satu sel di dalam sprorangium masing-masing bakal biji, megasporosit, tumbuh dan kemudian mengalami meiosis, menghasilkan empat megaspora haploid . </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pada banyak angiosperma, hanya satu megaspora yang mampu bertahan hidup. Megaspora ini terus tumbuh, dan nukleusnya membelah mealui mitosis sebanyak tiga kali, menghasilkan satu sel besar dengan delapan nukleus haploid. Membran kemudian membagi massa ini menjadi struktur multiseluler yang disebut kantung embrio (embryo sac), yang tak lain adalah gamet betina. Pada salah satu ujung kantung embrio itu terdapat tiga sel: sel telur, atau gamet betina, dan dua sel yang disebut sinergi yang mengapit telur. Pada ujung yang berlawanan terdapat tiga sel antipodal. Kedua nukleus lainnya disebut nukleus polar, tidak dibagi ke dalam sel-sel terpisah akan tetapi berbagi sitoplasma sel pusat yang besar pada kantung embrio tersebut. Bakal biji sekarang terdiri dari kantung embrio (gamet betina) dan integumen, lapisan pelindung jaringan sporofit yang terletak di sekitar kantung embrio.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">D. Penyerbukan</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Proses penyerbukan pada Angiospermae, serbuk sari yang telah menempel pada pada kepala putik akan membentuk buluh serbuk menembus tangkai putik menuju ovum. Di dalam buluh serbuk dibentuk 3 buah inti. Satu inti untuk petunjuk jalan menuju ovum, dua buah inti lainnya adalah inti sperma untuk pembuahan. Gametopit betina yang terletak pada ovum mempunyai 8 buah inti yang terdiri dari 3 buah antipoda, 2 buah inti endosperma, 2 inti sinergid dan sebuah sel telur. Ketika dua buah inti sperma membuahi sel telur dan inti endospermae, peristiwa ini disebut pembuahan ganda, karena pembuahan berlangsung dua kali.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Peristiwa penyerbukan (polinasi) terjadi ketika serbuk sari yang lepas dari kepala sari dan dibawa angin atau hewan, mendarat di kepala putik yang lengket yang terletak di ujung kepala putik (meskipun tidak selalu pada tumbuhan yang sama). Tabung serbuk sari tumbuh ke bagian bawah karpel dan menuangkan sel-sel sperma ke dalam kantung embrio sehingga menyebabkan terjadinya pembuahan sel. Masing-masing zigot akan menjadi embrio, dan saat embrio tumbuh, bakal biji berkembang menjadi biji. Ovarium seluruhnya akan berkembang menjadi buah yang mengandung satu atau lebih biji, hal ini tergantung spesiesnya. Buah yang terbawa angin atau hewan akan membantu tersebarnya biji ini ke tempat-tempat yang jaraknya jauh dari tempat asalnya. Jika biji ini jatuh pada tempat yang cukup lembab, bji tersebut akan berkecambah: artinya embrio-embrio benih mulai tumbuh menjadi benih-benih, suatu generasi baru sporofit-berbunga.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Beberapa bunga melakukan penyerbukan sendiri, tetapi sebagian besar angiosperma memiliki mekanisme yang membuat sulit atau tidak mungkin bagi suatu bunga untuk menyerbuki dirinya sendiri. Berbagai rintangan yang menghalangi penyerbukan sendiri memberikan sumbangan terhadap keragaman genetik dengan cara menjamin sel telur dan sel sperma berasal dari induk yang berbeda-beda. Tumbuhan-tumbuhan berumah dua, tentunya, tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri karena mereka adalah bunga uniseksual, hanya staminat atau karpelat. Pada beberapa bunga sempurna. benang sari dan putik akan mencapai kedewasaan pada waktu yang berbeda. Banyak bunga dipolinasi oleh hewan secara struktural tersusun sedemikian rupa sehingga tidak mungkin polinator atau penyerbuk dapat memindahkan serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik pada bunga yang sama. Bunga lain adalah bunga yang self-incompatible¸ jika butiran sebuk sri berasal dari kepala sari ternyata mendarat pada kepala putikbunga pada tumbuhan yang sama, suatu hambatan biokimiawi akan menghalangi serbuk sari itu untuk menyelesaikan perkembangannya dan membuahi sebuah sel telur. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Dalam jurnalnya Jannice menemukan sebuah temuan menarik bahwa penyerbukan yang dibantu oleh angin berkembang lebih berkala, populasi dengan bunga berkelamin tunggal dapat berkembang. Penyerbukan sebagai mekanisme reproduksi lebih efektif antar tanaman. Proses perkawinan tumbuhan berbiji diawali oleh proses penyerbukan dan dilanjutkan dengan proses pembuahan.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Fertilisasi Ganda Menghasilkan Zigot dan Endosperm</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Suatu serbuk sari menghasilkan suatu saluran yang memanjang terus ke bawah di antara sel-sel tangkai putik menuju ovarium.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Sel yang generatif ini membelah diri melalui mitosis dan membentuk dua sel sperma, gamet jantan. Butiran serbuk sari, sekatang dengan sebuah tabung yang mengandung dua sperma, adalah gamet jantan dewasa. Dengan diatur oleh suatu atraktan kimia, yang kemungkinan adalah kalsium, ujung tabung serbuk sari itu memasuki ovarium, terus menerus melalui mikropil (suatu celah dalam integumen), dan membebaskan kedua sel spermanya di dalam kantung embrio. Satu sel sperma membuahi telur untuk membentuk zigot, yang lainnya menyatu dengan kedua nukleus polar untuk membentuksuatu nukleus triploid (3n) pada pertengahan sel pusat yang besar pada kantung embrio. Sel besar ni menghasilkan endosperma, suatu jaringan penyimpan-makanan. Penyatuan dua sel sperma dengan sel-sel berbeda dalam kantung embrio disebut dengan pembuahan ganda (double fertilization). Pembuahan ganda menjamin endosperm hanya akan berkembang pada bakal biji dimana sel telur telah dibuahi, dengan demikian mencegah angiosperma menghamburkan makanannya. Setelah fertilisasi ganda, bakal biji tersebut akan berkembang menjadi biji, dan ovarium akan berkembang menajdi buah yang membungkus biji tersebut (atau beberapa biji, bergantung pada spesies).</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">E Perkembangan Bakal Biji Menjadi Biji yang Mengandung Embrio dan Cadangan Makanan</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">1. Perkembangan Endosperma</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Perkembangan endosperma umumnya dimulai sebelum perkembangan embrio. Setelah pembuahan ganda, nukleus triploid dari sel-tengah bakal biji tersebut akan membelah diri, membentuk suatu “supersel” berinti majemuk yang memiliki kekentalah seperti susu. Massa ini, endosperma, akan menjadi multiseluler dan lebih padat ketika sitokinesis membentuk membran dan dinding di antara nukleus-nukleus tersebut.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Endosperma tersebut kaya akan zat-zat makanan, yang disediakan oleh endosperma bagi embrio yang sedang berkembang. Pada sebagian besar monokotil, endosperma juga menumpuk zat-zat makanan yang dapat digunakan oleh biji setelah perkecambahan. Pada banyak dikotil, cadangan makanan endosperm diangkut ke kotiledon (keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya, dan sebagai akibatnya biji dewasa itu tidak mengandung endosperma.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">2. Perkembangan Embrio</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pembelahan pertama yang dilakukan oleh zigot adalah transversal, yang membagi sel telur yang telah dibuahi itu menjadi sebuah sel basal dan sebuah sel terminal Sel terminal akhirnya akan membentuk sebagian besar embrio itu. Sel basal akan terus membelah diri secara transversal, menghasilkan suatu benang sel-sel yang disebut suspensor (penggantung), yang akan menjaga agar embrio tetap berada di integumen bakal-biji dan memindahkan zat-zat makanan ke embrio tersebut dari tumbuhan induk dan, pada beberapa tumbuhan, dari endospermanya. Sementara itu, sel terminal akan membelah diri beberapa kali dan membentuk suatu proembrio yang berbantuk bola yang bertaut dengan suspensor tadi. Kotiledon, atau keping biji, mulai terbentuk sebagai benjolan pada proembrio tersebut. Dikotil, dengan kedua kotiledonnya, berbentuk seperti jantung pada tahap ini. Hanya satu kotiledon saja yang berkembang pada monokotil. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Segera setelah kotiledon-kotiledon yang belum sempurna ini muncul, embrio akan memanjang. Di antara kotiledon terdapat meristem apikal dari tunas embrionik. Ada ujung berlawanan dari sumbu embrio tersebut, di mana suspensor akan bertaut, terdapat ujung dari akar embrionik, juga dengan sebuah meristem. Setelah biji berkecambah, meristem apikal yang terletak pada ujung tunas dan akar akan menyokong pertumbuhan primer selama tumbuhan itu hidup. Ketiga meristem primer-protoderm, meristem dasar, dan prokambium-juga ada pda embrio. Dengan demikian, perkembangan embrio menghasilkan dua ciri bentuk tumbuhan; sumbu akar-tunas, dengan meristem pada ujung yang berlawanan; dan pola radial protoderm, meristem dasar, dan prokambium, kumpulan yang akan menyebabkan munculnya ketiga sistem jaringan (jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh). Sementara embrio berkembang, biji akan menumpuk protein, minyak, pati dan menahan zat-zat makanan ini dalam tempat penyimpanan sampai biji tersebut berkecambah.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Keterangan gambar</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Menjelang bakal biji menjadi biji yang matang, zigot telah menjadi suatu tumbuhan embrionik dengan organ sempurna, setelah itu zigot mengalami pembelahan menjadi sel basal dan sel termal dan terbentuk didalam protombin dan suspensor. Dengan tumbuhnya embrio maka endospermamakan tercerna karena digunakan untuk memberi makan embrio. Proses ini terus berlanjut sampai tidak ada endosperma yang tersisa. Dan semua bahan-bahan sisa akan dipindahkan ke kotiledon seperti halnya kacang. Alternatif lain seperti pada jagung, endosperma tetap tinggal didalam biji sampai perkecambahan terjadi.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">F. Pembentukan Buah dan Biji</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Perkembangan buah dan biji dimulai setelah penyerbukan terjadi. Apabila tidak terjadi penyerbukan, maka bunga akan cepat tua dan mati.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Tahap awal pembentukan buah dan biji adalah pembelahan sel yang cepat tanpa banyak mengalami perbesaran. Faktor utamanya karena terlibatnya sitokinin, yang banyka diproduksi oleh endosperm yang triploid (atau pentaploid) yang tumbuh pada tahap ini. Berbagai jaringan dari tumbuhan induk, sepeti ovarium, dasar bungan dan kadang-kadang bagian dari tabung bunga, dapat terlibat dalam pembentukan buah.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">1. Pembentukan Buah dan Biji</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Tahap awal pembentukan buah dan biji adalah pembelahan sel yang cepat tanpa banyak mengalami pembesaran. Faktor utama adalah terlibatnya sitokinin, yang banyak diproduksi oleh endospermae yang triploid (atau pentaploid)yang tumbuh pada tahap ini. Berbagai jaringan dari tumbuhan induk, seperti ovarium, dasar bungaan dan kadang-kadang bagian dari tabung bunga, dapat terlibat dalam pembentukan buah.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Setelah tahap pembelahan sel, fase pertumbuhan berikutnya dilakukan dengan pembesaran sel. Dari beberapa penelitian diduga bahwa hal ini disebabkan oleh auksin yang dihasilkan dalam biji. Apabila biji dikelurkan dari buah yang sedang berkembang, perkembangan buah akan terhenti, akan tetapi perkembangan akan dapat diteruskan bila diberi auksin. Biji dihasilkan setelah tumbuhan mengalami pembuahan dan di dalamnya mengandung embrio sebagai calon individu baru. Embrio yang memulai mengadakan pertumbuhan akan terbentuk epikotil, yang akan menjadi batang dandaun, hypokotil, yang akan tumbuh menjadi akar. Biji memiliki endosperm, yaitubagian biji yang mengandung cadangan makanan embrio. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">2. Pematangan buah</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Proses pematanga buah banyak melibatkan perubahan kimia dan fisiologi yang kompleks, yang menyangkut rasa, ukuran, warna, tekstur, dan aroma. Pada proses pematangan buah dapat terjadi konversi asam dan apti menjadi gula bebas. Peningkatan pektinase yang akan melunakkan buah, peningkatan berbagai macam pigmen seperti antosianin, serta hilangnya pigmen klorofil. Banyak dari perubahan dirangsang atau akibat oleh etilen yang dihasilkan buah itu sendiri.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Produksi gas etilen oleh buah telah ditemukan saat penyimpanan. Etilen yang dihasilkan oleh setiap buah telah memberi efek komulatif dan merangsang buah untuk matang lebih cepat. Pengaruh etilen terhadap permeabilitas membran mengakibatkan permeabilitas sel meningkat besar sekali selama proses pematangan.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">c. Perkecambahan</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Biji akan menjadi dewasa dalam buah. Setelah buah matang dan bijinya dikeluarkan, biasanya biji dalam keadaan dorman untuk waktu yang lama atupun pendek. Hal ini berarti meskipun biji tersebut mendapat cukup air dan diberi kondisi yang baik untuk berkecambah, biji tersebut tidak akan berkecambah. Dormansi dapat diakibatkan oleh terbentuknya senyawa-senyawa kimi yang menghambat pada permukaan biji, kurangnya zat-zat perangsang yang penting disebabkan oleh kulit biji yang keras sehingga air dan oksigen tidak dapat masuk.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Proses dormansi dapat diatasi dengan memperpanjang priode pendinginan atau memberi kelembaban tinggi, dengan adanya oksigen melakukan pemanasan secara intensif sehingga dapat memacu pertumbuhan kecambah.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">BAB III</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">PENUTUP</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Simpulan</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Reproduksi merupakan langkah perkembangan penting dalam siklus hidup tanaman yang lebih tinggi, untuk memungkinkan gen induk akan diturunkan kegenerasi berikutnya. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Generasi sporofit dan gametofit bergiliran dalam siklus hidup tumbuhan. Gametofit jantan berkembang dalam kepala sari dan gametofit betina didalam ovarium.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Perkembangan gamet tumbuhan terjadi pada gamet jantan dan gamet betina.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Proses penyerbukan ialah penyatuan gamet jantan dan betina. Pada fertilisasi ganda menyatukan gametofit jantan dan betina.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Bakal biji berkembang menjadi biji yang mengandung embrio dan persediaan makanan.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: center;"><span style="font-size: 100%; ">DAFTAR PUSTAKA</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Barrett, Spancer C. H. 2008. Major Evolutionary Transitions In Flowering Plant Reproduction : An Overview. Vol 169 No. 1</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Campbell, N. A, Reece, J. B, Mitchell, L. G. 2000. Biologi Jilid 2. Jakarta: Gramedia.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Dwidjoseputro, D. 1988. Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Fan, Yong-Feng. Jiang, Li. Gong, Hua-Qin. Liu, Chun-Ming. 2008. Sexual Reproduction in Higher Plants I: Fertilization and the initiation of Zygotic Program. Vol 50 No. 7.</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-biologi-sistem-reproduksi.html </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195905081984031-NANA_JUMHANA/modul_lengkap/modul_5,_terbaru.pdf </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Williemse, Michiel T. M. 2003. Plant Sexual Reproduction: Aspects Of Interaction, History And Regulation. Vol 45 No. 1</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Bunga jantan dan bunga betina mungkin terpisah seperti pada pakis haji tapi bisa juga terletak pada satu pohon misalnya pada pohon pinus.</span></div></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Mekanisme Molekuler Inkompabilitas-sendiri (self-incompatibility)</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Inkompabilitas-sendiri (self-incompatibility) adalah kemampuan yang dimiliki oleh bunga dari beberapa spesies untuk menolak serbuk sarinya sendiri dan serbuk sari dari individu kerabat dekatnya. Respon tumbuhan ini analog dengan respon kekebalan hewan, dalam pengertian bahwa keduanya didasarkan pada kemampuan organisme tersebut untuk membedakan sel “diri sendiri” dari sel yang “bukan diri sendiri”. Perbedaan pokoknya adalah bahwa sistem kekebalan hewan menolak yang bukan berasal dari dirinya sendiri, seperti ketika system itu bertahan terhadap patogen atau berupaya menolak organ yang dicangkokkan. Self-incompability pada tumbuhan, sebaliknya, yaitu penolakan sel diri sendiri. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pengenalan serbuk sari “sendiri” didasarkan pada apa yang disebut gen S, untuk self-incompability. Pada suatu populasi tumbuhan tertentu, sebanyak 50 alel yang berbeda bisa ditemukan pada lokus S. Jika suatu butiran serbuk sari dan kepala putik di mana sebuk sari tersebut akan mendarat memiliki alel yang sesuai dengan lokus S, serbuk sari itu akan gagal memulai atau menyelesaikan pembentukan suatu tabung serbuk sari, dengan demikian tidak ada pembuhan yang terjadi. Sebuk sari adalah haploid, dan serbuk sari akan dikenali sebagai “self atau diri sendiri” pada satu alel S-nya sesuai dengan salah satu dari dua alel S kepala putik tersebut, yang diploid .</span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Pada beberapa kasus penghambatan terjadi pada serbuk sari itu sendiri; inilah yang disebut inkompabilitas sendiri gametik, karena serbuk sari adalah suatu gamet. Contohnya pada beberapa anggota famili tembakau, mawar dan polong-polongan (legum), pengenalan diri sendiri akan mengakibatkan kerusakan RNA secara enzimatik di dalam tabung serbuk sari yang belum sempurna. Enzim penghidrolisis RNA, atau RNAase, ada dalam tangkai putik, akan tetapi nyatanya RNA dapat memasuki tabung serbuk sari itu dan menghidrolisis RNA-nya hanya jika serbuk sari itu dari jenis “diri” sendiri. Pada kasus lain, hambatan itu merupakan suatu respon yang diberikan oleh sel-sel dari kepala putik; inilah yang disebut inkompabilitas sendiri sporofitik, karena putik adalah bagian dari sporofit. Pada anggota famili kubis-kubisan, misalnya pengenalan diri-sendiri mengaktifkan suatu jalur transduksi sinyal pada sel-sel epidermal dari kepala putik yang mencegah perkecambahan serbuk sari. </span></div></span><span ><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 100%; ">Namun banyak tumbuhan yang penting dalam pertanian adalah tumbuhan yang self-compatible sehingga para pemulia tanaman saat ini harus mencegah pembuahan sendiri dengan cara membuang kepala sari dari tumbuhan induk yang menghasilkan biji. Hal ini bertujuan agar hibridisasi antara varietas tanaman yang berbeda dapat digabungkan sifat-sifat terbaik dari varietas-varietas tersebut dan melawan hilangnya daya tahan tumbuhan yang dapat disebabkan oleh inbreeding (perkawinan kerabat dekat) yang berlebihan.</span></div></span>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-64326898605806554902011-09-20T02:31:00.001-07:002011-09-20T02:31:21.148-07:00<a href="http://www.glitter-graphics.com/myspace/text_generator.php" target=_blank><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/s.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/e.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/l.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/a.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/m.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/a.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/t.gif" border=0><img src="http://dl3.glitter-graphics.net/empty.gif" width=20 border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/p.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/a.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/g.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/i.gif" border=0></a>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-31308463573643143972011-09-20T02:28:00.001-07:002011-09-20T02:30:04.367-07:00<a href="http://www.glitter-graphics.com/myspace/text_generator.php" target=_blank><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/r.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/i.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/f.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/n.gif" border=0><img src="http://text.glitter-graphics.net/crl/a.gif" border=0></a>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-38508395204098659072011-06-01T23:44:00.000-07:002012-02-07T07:20:20.749-08:00Pengaruh Nutrea terhadap Pertumbuhan TanamanPengaruh Nutrea terhadap Pertumbuhan Tanaman<br /><br /><br />PRAKTIKUM I<br /><br /><br /><br />1. Judul Praktikum :<br /><br />Pengaruh Nutrea terhadap Pertumbuhan Tanaman<br /><br />2. Tujuan Praktikum :<br /><br />Untuk mengetahui unsur-unsur mineral terhadap pertumbuhan tanaman.<br /><br />3. Standar kompetensi :<br /><br />Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat<br /><br />a) mengetahui sarat-sarat pertumbuhan normal tanaman<br /><br />b) dapat membandingkan pertumbuhan tanaman dengan beberapa perlakuan unsure mineral<br /><br />c) mengetahui pengaruh ketiadaan unsure tertentu terhadap pertumbuhan tanaman<br /><br />4. Tinjauan Teoritis :<br /><br />Pengaruh Nutrien pada pertumbuhanTumbuhan<br /><br /><br />No<br /><br />Unsur Makro<br /><br />Fungsi<br /><br />1<br /><br />Belerang (S)<br /><br />Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan<br /><br />2<br /><br />Fosfor (P)<br /><br />Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim<br /><br />3<br /><br />Magnesium (Mg)<br /><br />Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan<br /><br />4<br /><br />Kalsium (Ca)<br /><br />Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan<br /><br />5<br /><br />Kalium (K)<br /><br />Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein<br /><br />6<br /><br />Nitrogen (N)<br /><br />Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim<br /><br />7<br /><br />Oksigen (O)<br /><br />Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan<br /><br />8<br /><br />Karbon (C)<br /><br />Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan<br /><br /><br /><br />No<br /><br />Unsur Mikro<br /><br />Fungsi<br /><br /><br /><br />Hidrogen (H)<br /><br />Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan<br /><br /><br /><br />Molibdenum (Mo)<br /><br />Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen<br /><br /><br /><br />Nikel (Ni)<br /><br />Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen<br /><br /><br /><br />Seng (Zn)<br /><br />Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim<br /><br /><br /><br />Mangan (Mn)<br /><br />Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim<br /><br /><br /><br />Besi (Fe)<br /><br />Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim<br /><br /><br /><br />Klor (Cl)<br /><br />Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Beberapa gejala kekurangan unsur Makro dan Mikro<br /><br />Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tidak sebagamana mestinya. Yaitu adanya kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman muda yang sebelumnya tampak layu dan kering.<br /><br />Pada masa lampau ketika pupuk buatan belum diproduksi oleh pabrik dalam negeri atau katakanlah ketika harga pupuk naik petani sudah menyadari pentinya unsur-unsur tersebut.<br />yang dapat mempengaruhi proses-proses tertentu pada pertumbuhan tanaman tidak ada, seperti kekurang unsur Fe, Mg dan Mn akan timbul tanda khusus pada daun yaitu klorosis (berwarna kuning) karena pembentukan klorofil tergannggu. Adapun gejalanya sebagai berikut.<br /><br />Gejala kekurangan unsur hara Makro<br /><br />Kekurangan unsur Nitrogen (N)<br /><br />Daunnya yang awalnya hijau berubah menjadi agak kekuningan dan kemudian kuning. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebebkan daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan<br /><br />Kekurangan unsur Fosfor (P)<br /><br />Menimbulkan hambatan pada sistem perakaran seperti pada tanaman serelia (padi-padian, rumput-rumputan, gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap sering pula terdapat pigmen merah dibawah daun, selanjutnya mati. Pertumbuhn buah jelek dan merugikan hasil biji.<br /><br />Kekurangan unsur Kalium (K)<br /><br />Pada awalnya mengkerut, agak megkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, hal ini tampak juga pada tulang daun, dan akhirnya daun tampak bercak kotor, berwarna coklat, sering juga bagian berwarna coklat ini jatuh dan daun tampak bergerigi dan kemudian mati<br /><br /><br />Kekurangan unsur Kalsium (Ca)<br /><br />a. memperhambatnya sistem perakaran<br /><br />b. daun muda berkeriput dan mengalami perubahan warna<br /><br />c. pada ujung dan tepi daun menjadi kuning dan menjalah ke tulang daun<br /><br />d. jaringan pada beberapa mati<br /><br />e. kuncup-kuncup ayng telah tumbuh mat<br /><br /><br />Kekurangan unsur Magnesium (Mg)<br /><br />Unsur Mg adalah pembentuk klorofil, maka akan tampak gejala-gejala pada daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada tulang daun, sedangkan tulang daun tersebut tetap berwarna hijau. Tulang daun itu kemudian berubah warna menjadi kuning kemudian kecoklatan. Daun ini mudah terbakar oleh matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah menjadi coklat tua, menghitam dan keriput.<br /><br /><br />Kekurangan unsur Belerang (S)<br /><br />Tampak perubahan pada daun<br /><br />a.warna hijau makin pudar dan menjadi hijau muda<br /><br />b. kadang mengkilap keputih-putihan, perubahan tidak merata<br /><br />c. wana ini kemudian menjadi kuning sehingga tanaman tampak berdaun<br /><br />kuning atau hijau<br /><br /><br />Kekurangan unsur mikro<br /><br />Kekurangan klor (Cl)<br /><br />Layu, klorosis dan beberapa daun mati<br /><br />Kekurangan Besi (Fe)<br /><br />Klorosis dan berbentuk jalur-jalur berwarna kuning serta hijau pada rerumputan<br /><br />Kekurangan boron (B)<br /><br />Pertumbuhan tunas mati, cabang lateral mati, daun menebal, kering dan menjadi rapuh<br /><br />Kekurangan Mangan (Mn)<br /><br />Berkas daun menggelap tetapi warna daun memutih dan gugur<br /><br />Kekurangan seng (Zn)<br /><br />Klorosis daun warna merah dan pertumbuhan abnormal<br /><br />Kekurangan Tembaga (Cu)<br /><br />Klorosis, bintik-bintik pada tumbuhan yang sudah mati dan pertumbuha terhambat<br /><br />Kekurangan Molibdenum (Mo)<br /><br />daun hijau pucat dan menggulung<br /><br />5. Alat dan Bahan :<br /><br /><br />Alat<br /><br />Gelas Aqua<br />Gelas kimia<br />Spidol<br />Sprey<br />Bahan :<br /><br />Biji tumbuhan kacang merah<br />kapas<br />Air<br />NPK<br />Urea<br />Pupuk kompos<br /><br />6.Prosedur kerja<br /><br />Siapkan 15 gelas aqua 250 ml<br />rendam biji yang akan ditanam pada gelas aqua selama 15 menit dan hanya biji yang tenggelamlah yang akan digunakan dalam praktikum.<br />12 aqua, 1/2 gelas aqua diisi dengan kapas dan 3 gelas lagi diisi dengan kompos.<br />kelompokkan gelas aqua dengan 5 perlakuan dan masing-masing dibagi dalam 3 bangian.<br />a. 3 gelas control : Kapas + 3 biji kacang merah + air (K1, K2, K3)<br /><br />b. 3 gelas urea : Kapas + 3 biji kacang merah + Urea (U1, U2, U3)<br /><br />c. 3 gelas NPK : Kapas + 3 biji kacang merah + NPK (NPK1, NPK2, NPK3)<br /><br />d. 3 gelas P. Daun : Kapas + 3 biji kacang merah + P. Daun (PD1, PD2, PD3)<br /><br />e. 3 gelas M. tanah : Media tanah + 3 biji kacang merah (MT1, MT2, MT3)<br /><br />5. Setelah semua gelas aqua ditanami biji kacang merah, letakkan pad daerah yang terkena cahaya<br /><br />matahari secara acak<br /><br />6. Setelah tumbuh daun pertama pada gelas aqua yang diberi perlakuan pupuk daun, lakukan<br /><br />penyemprotan pada media yang telah disiapkan<br /><br /><br />7. Pengamatan<br /><br />Dilakukan pengamatan setiap 2 hari selama 2 minggu.<br /><br /><br /><br />8. Kesimpulan<br /><br />§ Pada kontol tanah tumbuhan hidup, itu disebabkan karen unsur makro dan mikronya tercukupi<br /><br />§ Pada NPK dan Urea tak tampak tampak akan ada perkecamaban dan selanjutnya mati, hal ini disebabkan karena kelebihan ataupun kekurangan unsur makro dan mikro.<br /><br />§ Media yang paling baik hádala tanah.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Daftar Pustaka<br /><br /><br /><br />1. Internet<br /><br /><br />2. Saktiono. 1999. Soal dan Penyelesaian Biologi SMU EBTANAS dan UMPTN, Erlangga. Jakarta.<br /><br /><br />3. Prawirohartoni.Drs. Slamet. Sains Bioligi-3A, Bumi aksara, 2004Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-75089455342716009952011-06-01T23:36:00.000-07:002011-06-01T23:39:25.903-07:00Perjanjian Asuransi<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";">3. Perjanjian Asuransi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";">a. Premi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";"><span style=""> </span>Premi adalah bayaran asuransi atau harga sebagai jaminan penenggung asuransi untuk bertanggung jawab, hal itu tidak perlu dibayar lebih dulu karena biasanya oleh penanggung asuransi dijadikan sebagai satu isyarat yaitu perjanjian akan berlaku hanya setelah premi dibayar. Dalam asuransi, premi mungkin mempunyai suatu nilai tanggungan untuk tambahan kepada anggota lain dalam masyarakat yang mengalami kerugian, oleh karena itu penanggung asuransi adalah kedua-duanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";">b. Jaminan terhadap kerugian</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";"><span style=""> </span>Perjanjian asuransi sebagaimana yang telah dikemukakan adalah biasanya ditafsirkan sebagai perjanjian jaminan terhadap keerugian. </span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV">Satu dari prinsip asuransi yaitu yang diasuransikan harus mendapatkan tidak lebih dari kerugian yang dideritanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Perjanjian asuransi jiwa dan kecelakaan adalah berbeda sifatnya, yaitu tanggung jawab penanggung asuransi untuk membayar atas berlakunya suatu peristiwa tidak dilihat dari segi kerugian, sebab itu bukanlah suatu asuransi jaminan kerugian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV">c. Menimbang jaminan atas kerugian</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>kerusakan yang tidak terbatas dapat dituntut diats polis jaminan terhadap kerugian, kecuali polis itu telah diberi nilai dan dalam hal menimbang jaminan terhadap kerugian, maka nilainya telah disetujui, tetapi tidak ada kasus jaminan kerugian diberi lebih baik dari jumlah yang diasuransikan. Menimbang jaminan kerugian terhadap polis yang tidak bernilai adalah ditentukan bukan dengan biaya harta yang diasuransikan tetapi dengan nilai pada waktu dan tempat terjadinya kerugian itu, tidak dapat dibuat tunjangan bagi kerugian atas keuntungan prospektif atau kerugian lain yang timbul.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV">d. Kondisi dan jaminan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>jaminan (Warranty) dalam undang-undang asuransi adalah digunakan dalam maksud yang khusus selaras dengan kondisi dalam suatu perjanjian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Untuk menggambarkan perbedaan antara kondisi dan jaminan, kita kutip pendapat dari Sutton dan Shannon tentang perjanjian :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>”Suatu kondisi adalah suatu bentuk perjanjian yang menempati maksud perjanjian itu, atau dengan lain yaitu penting bagi tiap-tiap sifat, seandainya suasana sedang atau akan bertentangan, maka semua tanggung jawab wasiat dibawah perjanjian itu mungkin dianggap dilepaskan oleh pihak yang tidak bersalah”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV">e. Prinsip kepentingan Asuransi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Suatu kepentingan asuransi adalah kepentingan undang-undang yang menghendaki seseorang itu memilikinya agar membolehkannya menghasilkan satu asuransi yang sah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR">f. Prinsip ikhlas (Uberrima Fides)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR"><span style=""> </span>Semua perjanjian asuransi adalah uberrima fides yaitu perlu memaklumkan fakta bahan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR">4. Pro dan kontra terhadap perjanjian asuransi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR">Penentangan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="PT-BR">Perjanjian asuransi modern telah ditentang oleh ulama atau cendikiawan islam dengan beberapa alasan, sedangkan golongan yang berpaham modren berpandangan bahwa asuransi deibenarkan dalam islam</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Alasan-alasan penentangan para ulama adalah :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">asuransi adalah perjanjian pertaruhan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">asuransi merupakan perjudian semata-mata</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">asuransi melibatkan urusan yang tidak pasti</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">asuransi jiwa merupakan suatu usaha yang dirancang untuk meremehkan Iradat Allah</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">dalam asuransi jiwa jumlah premi tidak lengkap karena tertanggung tidak akan mengetahui beberapa kali bayaran angsuran yang dapat dilakukan olehnya sampai ia mati</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">perusahaan asuransi menginfestasikan uang yang telah dibayar oleh tertanggung dalam bentuk jaminan berbunga. Dalam asuransi jiwa jika tertanggung mati, dia akan mendapat bayaran yang lebih dari jumlah uang yang telah dibayarnya. Ini adalah riba (faedah atau bunga).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Bahwa semua perniagaan asuransi berdasarkan riba dilarang oleh agama islam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Dukungan terhadap Asuransi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Asuransi bukan merupakan perjudian dan bukan juga perrtaruhan karena asuransi berdasarkan konsep kepentingan bersama saling bekerja sama, sedangkan perjudian adalah permainan yang bergantung pada nasib, sedangkan perjudian merusak masyarakat tetapi asuransi merupakan suatu kemudahan untuk sesorang sebagai persiapan untuk mengahadapi bahaya yang akan mengancam hidup dan hartanya, serta mendatangkan manfaat dalam perdagangan dan industri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Ketidak pastian dalam perniagaan dilarang leh islam karena perbuatan itu dapat menimbulkan perselisihan. Ada hadist rasulullah Saw. Yang jelas mengenai larangan perjanjian penjualan seandainya pihak penjualan tidak dapat menyerahkan benda yang dijanjikannya kepada pembeli karena pembeli tidak dapat memastikan benda iu. Perjanjan asuransi adalah suatu jaminan atau tanggungan ganti rugi yang berpedoman pada hukum islam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Asuransi jiwa bukanlah suatu rancangan untuk mengatasi kekuasaan Tuhan karena pihak asuransi tidak menentukan bahwa sesuatu perkara yang belum terjadi itu pasti akan terjadi, tetapi dia hanya membayar ganti kepada tetanggung yang menghadapi kemalangan atau kerugian tertentu. Ini adalah satu gerakan kerja sama untuk meringankan beban kerugian akibat suatu kemalangan dan kenyataan ini didukung dengan ayat Al-Qur’an, yang artinya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">”Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam membuat dosa dan permusuhan”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Tentangan atas unsur kekaburan dalam asuransi jiwa yakni pihak tidak mengtahui beberapa kali pembayaran asuransi<span style=""> </span>tanggungan yang dapat dilakukannya sampai ia mati adalah tidak beralasan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;" lang="FI"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Penentangan terhadap riba dalam asuransi jiwa dianggap kecil saja karena pihak tertanggung dapat memilih untuk menolak pembayaran ganti rugi yang lebih dari pembayaran angsurannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">5. Pendapat ulama tentang asuransi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style=""> </span><b style="">Pendapat ulama yang mengharamkan :</b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Syaikh ibnu Abidin dari mazhab Hanafi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">orang yang pertama kami berbicara tentang asuransi dikalangan ahli fiqh islam adalah Ibnu abidinAddimasyal yang terdapat dalam kitab, Hasyiyah ibnu Abidin, bab Al-jihad . Pasal isti’man al-kafir, ia menulis, ”telah menjadi kebiasaan jika bila para pedagang menyewa kapal dary seorang Harby. Mereka membayanr upah pengangkutannya. Disamping itu sejumlah uang untuk seorang Harby yang berada dinegri asal menyewa kapal, yang disebut sebagai sukarah ’preme asuransi’ dengan ketentuan bahwa barang-barang pemakai kapal yang berada dikapal yang disewa barang-barang pemakai kapal yang berada dikapal yang disewa, bila musnah, kebakaran, tenggelam atau dibajak, maka penerima uang premi asuransi menjdai penanggung. Menurut ibnu Abidin tidak boleh bagi sipedagang itu mengambil uang pengganti dari barang-barangnya yang telah musnah”</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Syekh Muhammad Bakhit Almuthie’ie</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Syekh Muhammad menjelaskan bahwa menurut hukum syara’ jaminan atas harta benda ada kalanya dengan tanggungan (Khalafah) atau dengan jalan ta’addy/itlaf. Jaminan dengan jalan khalafah dalam persioalan ini tidak terjadi, pasalnya persyaratan khalafah ialah adanya al<span style="background: none repeat scroll 0% 0% yellow;">-ma</span> bihi, utang yang benar tidak jatuh disebabkan pelunasan atau pembebasan, atau benda yang dipertanggungkan dirinya. Bahkan Al-makfuba anhu wajib menyerahkan bendanya itu sendiri untuk al-makfulu anhu. Kalau benda itu musnah, maka akan digantinya dengan benda semacamnya atau dengan harganya. Dan, yang menjadi prinsip hal itu<span style=""> </span>ialah firman Allah swt surat Yusuf ayat 2</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-right: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI">(</span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI">#</span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">q</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI">ä</span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">9</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">$</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">s</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">%</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">ß</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style=""></span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">É</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">)</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">ø</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">ÿ</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">t</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">R</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">t</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">í</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">#</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">u</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">q</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">ß</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">¹</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">Å</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">7</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Î</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">=</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">y</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">J</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">ø</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">9</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">$</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">#</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">`</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">y</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">J</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Ï</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">9</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">u</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">r</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">u</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">ä</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">!</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">%</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">y</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">`</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">¾</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Ï</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">m</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Î</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">/</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">ã</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">@</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">÷</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">H</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">¿</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">q</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">9</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style=""></span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style=""></span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Ï</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">è</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">t</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">/</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">O</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">$</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">t</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">R</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">r</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">&</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">u</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">r</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">¾</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Ï</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">m</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Î</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">/</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">Ò</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">O</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style=""></span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB4;" lang="FI"><span style="">Ï</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style="">ã</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB5;" lang="FI"><span style="">y</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB1;" lang="FI"><span style=""></span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="FI"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span dir="LTR"></span><span style="">Ç</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">Ð</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">Ë</span></span><span dir="LTR" style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: HQPB2;" lang="FI"><span style="">È</span></span><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%;" lang="AR-SA"><span dir="RTL"></span> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span dir="LTR"></span>”Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan Aku menjamin terhadapnya".</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "(normal text)","serif";" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Syekh Muhammad Al Ghazali</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Ulama dan tokoh haraki dari mesir, dalam kitabnya Al Islam Walmundahiji Al-Isytiraakyah ia mengatakan bahwa asuransi itu mengandung riba, karena beberapa hal sebagai berikut yaitu :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">apabila waktu perjanjian telah habis, maka uang premi dikembalikan kepada terjamin yang disertai bunganya dan ini adalah riba. Apabila jangka waktu tersebut dalam polis tersebut belum habis dan diperjanjian diputuskan. Maka uang premi dikembalikan dengan dikurangi biaya-biaya administrasi. Dan muamalah semacam itu dilarang oleh hukum agama</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">ganti kerugian yang diberikan kepada terjamin pada waktu terjadinya peristiwa disebutkan didalam polis, juga tidak dapat diterima oleh syara’ karena orang-orang yang mengerjakan asuransi bukan syarikat didalam untung dan rugi. Sedangkan orang-orang lain ikut memberikan sahamnya dalam uang yang diberikan kepada terjamin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">maskapai asuransi didalam kebanyakan usaha menjalankan pekerjaan riba (pinjaman berbunga dan lain-lainnya).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">perusahaan asuransi didalam usahanya mendekati pada usaha lotere, dimana hanya sebagian kecil dari yang dibutuhkan dapat mengambil manfaat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">asuransi dengan arti ini merupakan salah satu alat untuk berbuat dosa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Syehk Muhammad Yusuf Al Qaradhawi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Contohnya pada Asuransi kecelakaan. Yaitu seorang anggota membayar sejumlah uang setiap tahun. Apabila dia bisa lolos dari kecelakaan maka uang jaminan itu hilang (hangus). Sedangkan sipemilik perusahaan akan menguasai sejumlah uang tersebut dan sedikitpun ia tidak mengembalikan kepada anggota pada contoh lainnya adalah asuransi jiwa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style=""> </span><b style="">Pendapat ulama yang memperbolehkan Asuransi</b></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Syaikh Abdur Rahman Isa</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 150%; font-family: "Maiandra GD","sans-serif";" lang="FI">Prof. Dr. Muhammad Yusuf Musa (guru besar kairo)</span></p>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-30894359131225287622011-06-01T23:32:00.000-07:002011-06-01T23:35:34.380-07:00Ijaarah<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">Ijaarah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">1. Pengertian Ijaarah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Salah satu kegiatan manusia dalam lapangan muamalah ialah ijaarah. <u>Menurut bahasa, ijaraah artinya “upah” atau “ganti” atau “imbalan” dan menurut istilah adalah akad manfaat terhadap barang tertentu yang diserahkan kepada orang lain</u>. Karena itu lafaz ijaarah mempunyai pengertian umum yang meliputi upah atas pemanfaatan suatu benda atau imbalan sesuatu kegiatan, atau uapah karena melakukan suatu aktivitas. Kalau sekiranya kitab-kitab fikih selalu menerjemahkan kata ijarah dengan “sewa-menyewa”, maka hal tersebut janganlah diartikan menyewa sesuatu barang untuk diambil manfaatnya saja, tetapi harus dipahami dalam arti yang luas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Dalam arti luas ijaarah bermakna suatu akad yang berisi penukaran manfaat sesuatu dengan jalan memberikan imbalan dalam jumlah tertentu. Hal ini sama dengan menjual manfaat suatu benda, bukan menjual ‘ain dari benda itu sendiri. Kelompok hanafiah mengartikan ijaarah dengan akad yang berisi pemilikan manfaat tertentu dari suatu benda yang diganti dengan pembayaran dalam jumlah yang disepakati. Dengan istilah lain dapat pula disebutkan bahwa, ijaarah adalah suatu akad yang berisi pengambilan manfaat sesuatu dangan jalan penggantian. Suatu rumah milik A, umpamanya, dimanfaatkan oleh B untuk menempari. B membayar pada A dengan sejumlah bayaran sebagai imbalan pengambilan manfaat itu, hal itu disebut ijaarah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Bila diperhatikan uraina diatas, rasanya mustahil manusia bisa hidup berkecukupan tanpa hidup berijarah dengan manusia lain. Karena itu, boleh dikatakan bahwa pada dasarnya ijaarah itu adalah suatu aktivitas antara dua pihak yang berakad guna meringankan salah satu pihak atau meringankan keduanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ijarah secara sederhana diartikan dengan transaksi manfaat atau jasa dengan imbalan tertentu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Bila yang menjadi objek transaksi adalah manfaat atau jasa dari suatu benda disebut <i>ijarah al‑‘ain</i> atau sewa menyewa seperti memyewa rumah untuk ditempati. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Bila yang menjadi objek transaksi adalah manfaat atau jasa dari tenaga seseorang disebut <i>ijarah al‑zimmah </i>atau upah mengupah seperti upah menjahit pakaian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>Ijarah baik dalam bentuk sewa menyewa maupun dalam bentuk upah mengupah itu merupakan muamalah yang telah disyariatkan dalam islam. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>Hukum ijarah adalah mubah atau boleh bila dilakukan sesuai dengan ketentuan ynag ditetapkan islam. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>Tujuan disyariatkannya ijarah itu adalah untuk memberikan keringanan kepada umat dalam pergaulan hidup.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Seseorang mempunyai uang tetapi tidak dapat bekerja dipihak lain ada yang punya tenaga dan membutuhkan uang, dengan adanya ijarah keduanya saling mendapatkan keuntungan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">2. <b>Firman Allah SWT dan Hadist Rasulullah SAW mengenai Ijaarah</b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Banyak ayat dan riwayat yang dijadikan argumen oleh para ulama akan kebolehan ijarah tersebut. Landasan dari Al-Qur’an, diantaranya dapat dikemukakan sebagai berikut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 130%; font-family: "(normal text)","serif";" lang="IN"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">firman Allah Swt dalam surat Al-Zukhruf ayat 32 yang berbunyi:</span><span style="font-size: 14pt; line-height: 130%; font-family: "(normal text)","serif";" lang="IN"></span></p> <p class="MsoNormal" dir="RTL" style="margin-left: 9pt; text-align: justify; line-height: 130%; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span dir="RTL"></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span dir="RTL"></span><span style=""> </span></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span dir="LTR"></span>“<i>Apakah mereka yang membagi-bagikan rahmat Tuhanmu? Kami telah menentuan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan didunia, dan kami telah meninggikan sebahagian merekan atas sebahagian yang lain beberapa derjat agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan</i>”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">firman Allah Swt dalam surat Al-Qashash ayat 26-27 yang berbunyi:</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>“<i>Salah seorang dari dua orang wanita itu berkata, ambillah ia sebagai orang yang bekerja pada kita, karena sesungguhnya orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja adalah orang yang kuat lagi<span style=""> </span>dapat dipercaya. Berkata ia (nabi Syuaib); sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari dua anakku ini atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun, dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka hal itu adalah suatu kebajikan darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkanmu, dan Insya Allah kamu akan mendapatkan aku termasuk kedalam kelompok orang-orang yang baik</i>”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><i style=""><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">firman ALLAH dalam surat Al-Baqarah ayat 233 yang berbunyi :</span><i style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 130%; font-family: "(normal text)","serif";" lang="IN"> “P</span></i><i style=""><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">ara ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya dan seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”.</span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Adapun landasan Sunnah tentang ijaarah ini, antara lain adalah :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Hadist riwayat Bukhari dari aisyah yang berbunyi:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">“Rasulullah dan Abu Bakar pernah menyewa seorang dari bani al-Dil sebagai penunjuk jalan yang ahli, orang tersebut beragama yang dianut oleh orang-orang kafir Quraisy. Merka berdua memberikan kepada orang tersebut kendaraan dan menjadikan kepada orang tersebut supaya dikembalikan sesudah tiga malam di gua tsur”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh ibnu Majal, yang berbunyi :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">“Berikanlah upah kepada orang yang kamu pakai tenaganya sebelum kering keringatnya”</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas menyebutkan :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">“Berbekamlah kamu, kemudian berikanlah upah kepada tukang bekam tersebut”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">3. Garis besar ijaarah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">1. Pemberian imbalan karena mengambil manfaat dari sesuatu ‘ain, seperti rumah, pakaian, </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>dan lain-lain. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">2. Pemberian imbalan akibat sesuatu pekerjaan yang dilakukan oleh nafs, seperti seorang </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>pelayan. Jenis pertama mengacuh ada sewa-menyewa dan jenis kedua mengacuh pada upah- </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>mengupah</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">4. Rukun Ijaarah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">adanya <i>muajir </i>(pihak yang memberikan ijaarah)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">adanya <i>musta’jir </i>(orang yang membayar ijaarah)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">adanya <i>al-ma’qud ‘alaih </i>(objek yang dijadikan sasaran)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">5. Syarat Ijaraah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ada ijab kabul ; (<i>muajir</i> mengucapkan : “saya sewakan kapada engkau....” dan <i>musta’jir </i>menjawab: “saya terima sewa ini.....”)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Sadar dan tidak dalam keadaan terpaksa. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Berakal sehat dan mampu membedakan mana perbuatan yang baik dan mana pula yang tidak baik. Oleh sebab itu, orang gila atau anak kecil yang belum mumayyiz tidak sah melakukan ijarah. Demikian pula orang mabuk dan orang yang kadang-kadang sakit ingatannya, tidak sah melakukan ijaarah ketika dalam keadaan sakit. Pada golongan Syafi’iah dan Hanabilah menambahkan bahwa orang yang melakukkan ijaara harus dewasa, tidak cukup hanya sekedar sudah mumayyiz.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas ijaarah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Para pihak yang menyelenggarakan akad haruslah berbuat atas kemauan sendiri dangan penuh kerelaan. Dalam konteks ini, tidak boleh dilakukan akad ijaarah oleh salah saatu pihak atau kedua belah pihak dalam keadaan terpksa, baik keterpaksaan itu dari pihak-pihak yang berakad atau pihak lain. Ketentuan hukum ini dapat dilihat pda firman allah swt dalam surat an-nissa ayat 29.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Didalam melakukan akad tidak boleh ada unsur penipuan, baik yang datang dari muajjir ataupun dari musta’jir. Banyak ayat ataupun riwayat yang berbicara tentang tidak bolehnya berbuat khianat ataupun menipu dalam berbagai lapangan kegiatan, dan penipuan ini merupakan suatu sifat<span style=""> </span>yang amat dicela oleh agama. Dalam kerangka ini, dua pihak yang melaksanakan akad ijaarah pun dituntut memiliki pengetahuan yang memadai akan obyek yang mereka jadikan sasaran dalam berijaarah, sehingga antar keduanya tidak merasa dirugikan atau tidak mendatangkan perselisihan dikemudian hari.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Sesuatu yang diadakan mestilah sesuatu yang sesuai dengan realitas, bukan sesuatu yang tidak berwujud. Dengan sifat yang seperti ini, maka obyek yang menjadi sasaran transaksi dapat diserahterimakan, berikut segala manfaatnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ketentuan barang sewaan, setiap sesuatu yang ada manfaatnya dan wujudnya tidak hilang. Seperti rumah untuk ditempati dan hewan untuk ditunggangi, maka sah diijaarahkan. Sebaliknya jika barang tersebut tidak memberikan manfaat maka tidak sah diijaarahkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Manfaat dari sesuatu yang menjadi obyek transaksi ijaarah mestilah berupa sesuatu yang mubah, bukan sesuatu yang haram. Ini berarti baha agama tidak membenarkan terjadinya sewa-menyewa atau perburuhan terhadap sesuatu perbuatan yang dilarang agama, seperti tidak boleh menyewakan rumah untuk tempat maksiat, baik kemaksiatan itu datang dari pihak menyewa atau yang menyewakan. Demikian pula tidak dibenarkan menerima upah atau memberi upah untuk sesuatu perbuatan yang dilarang agama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Untuk kesempurnaan ijaarah, muajir harus menentukan batas atau kespakatan. Misalnya muajir berkata: “rumah ini saya sewakan kepadamu selama setahun”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Pemberian upah atau imbalan dalam ijaarah mestilah berupa sesuatu yang bernilai, baik berupa uang ataupun jasa, yang tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku. Dalam bentuk ini imbalan ijaarah bisa saja berupa benda material untuk sewa rumah atau gaji sesorang ataupun berupa jasa pemeliharaan dan perawatan sesuatu sebagai ganti sewa atau upah, asalkan dilakukan atas kerelaan dan kejujuran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Upah ijaarah wajib ditentukan dengan akad dan harus disegerakan, kecuali disyaratkan untuk ditangguhkan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ijaarah tidak menjadi batal jika muta’aqidaini (yang menyewa dan yang menyewakan) meninggal dunia. Akad ijaarah akan terus berlangsung hingga selesai perjanjian yang telah ditentukan dan orang yang meninggal dunia itu kedudukannya digantikan oleh ahli warisnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">j.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Yang membatalkan akad ijaarah, apabila ada kerusakan pada barang yang disewa, seperti rumah menjadi roboh dan hewan yang ditunggang menjadi mati, kebatalan sewaan ini diperhitungkan dengan sisa waktu penyewaan, bukan diperhitungkan dengan waktu yang dilaluinya. Menurut pendapat yang lebh kuat, ijaarah pada waktu yang telah didahuluinya tidak batal bahkan upah yang telah lewat itu akan terus berjalan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Sehubungan dengan transaksi ijaarah ini berkaitan dengan penghargaan terhadap suatu jasa yang dilakukan atau dimilliki seseorang atau suatu prestasi, maka mungkin timbul pertanyaan bagaimana hukumnya menerima upah dari mengajarkan Al-Qur’an atau agama kepada orang lain? Kalau ditinjau dari sisi kewajiban, mengajarkan agama adalah kewajiban seseorang yang memiliki pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui. Akan tetapi jika ditinjau dari prestasi kerja yang memerlukan tenaga dan waktu, sesungguhny amengajarkan ilmu haruslah dipandang sebagai suatu aktivitas menusiawi yang perlu diberi imbalan sesuai dengan prestasi yang dilakukan, sebagaimana imbalan yang diberikan terhadap seseorang yang melakukan kegiatan-kegiatan halal lainnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">7. Manfaat Dan Hikmah Ijaarah</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>a. Saling membantu antar manusia</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">b. Meringankan beban orang lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN"><span style=""> </span>c. Menjalin hubungan silaturahmi antara kedua belah pihak</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">8. Kesimpulan</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Courier New";" lang="IN"><span style="">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ijaarah mempunyai pengertian umum yang meliputi upah atas pemanfaatan suatu benda atau imbalan sesuatu kegiatan, atau uapah karena melakukan suatu aktivitas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Courier New";" lang="IN"><span style="">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ijaarah itu adalah salah satu bentuk aktivitas antaa dua belah pihak yang berakad guna meringankan salah satu pihak atau saling meringankan, serta salah satu bentuk tolong menolong yang diajarkan oleh agama</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Courier New";" lang="IN"><span style="">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Ijaarah akan tetap sah walau muajir dan musta’jirnya sudah meninggal dunia, akad ijaarah akan terus berlangsung hingga selesai perjanjian yang tela ditentukan, dan orang yang meninggal dunia itu digantikan oleh ahli warisnya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in; line-height: 130%;"><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Courier New";" lang="IN"><span style="">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="IN">Akad ijaarah akan menjadi batal apabila terdapat kerusakan pada barang yang disewakan. Seperti rumah menjadi roboh atau hewan yang disewa itu mati.</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-indent: -1.5in; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%;" lang="IN"><span style="">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN">Daftar Pustaka</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"><span style=""> </span><span style=""> </span>Karim, Helmi, 2002, Fiqh Muamalah, Jakarta, Rajawali Press </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"><span style=""> </span>Al- Qhizzi, M. Qasim, 1995,Qarib,<span style=""> </span>Fat-hul, Bandung, Tri Genda karya </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"><span style=""> </span>K. Lubis, Suhrawardi, 2oo4, Hukum ekonomi Islam, Bandung, Sinar Grafika</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 130%;"><b><span style="font-size: 12.5pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus;" lang="IN"><span style=""> </span>Syarifudin, Amir, 2003,<span style=""> </span>Garis-garis besar fiqh, Jakarta, Kencana </span></b></p>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-82586742056705640282011-06-01T23:30:00.000-07:002011-06-01T23:31:43.749-07:00“Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam”<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Resume Buku “Apa Bentuk Komitmen Saya Kepada Islam”</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></p> <p class="MsoListParagraph" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Saya harus mengislamkan aqidah saya</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk mengislamkan aqidah kita, ada beberapa tahapan usaha yang harus kita lakukan, karena hanya dengan menyandang agama islam kita tidak bisa langsung mengislamkan aqidah kita, adapun beberapa usaha yang dapat kita lakukan adalah;</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Beriman kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span lang="AR-SA"><span dir="LTR"></span> </span>bahwa ialah Tuhan pencipta alam semesta</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Beriman kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> bahwa ialah yang Maha tinggi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Beriman kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> bahwa I telah megutus para Rasul dan menurunkan Kitab-kitab suci sebagai sarana manusia mengenalnya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Percaya bahwa tujuan manusia didunia utuk megenal <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Percaya bahwa ummat mukmin yang taat akan mendapat balasan surge dan orang kafir mendapat balasan neraka.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Percaya bahwa kebaikan yang dilakukan manusia adalah karena petunjuk dari <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> sedangkan keburukan yang dilakukan oleh manusia bukan karena kehendak <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>, namun atas pilihan manusia tersebut.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Percaya bahwa <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> lah yang berhak memnuat hukum dan manusia tidak boleh melanggarnya.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Belajar mengenal <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> karena dengan belajar mengenal <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> akan timbul rasa cinta dan rasa rindu, serta merasa senang melakukan segala sesuatu yang diperintahkan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Berusaha memikirkan ciptaan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> bukan Dzat-Nya karena akal menusia tidak akan mampu memikirkan-Nya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Percaya bahwa tidak ada makhuk yang mampu menyerupai <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>, dan yakin bahwa <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ </span>lah yang Maha Sempurna</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Yakin bahwa pendapat generasi salaf lebih layak diikiti untuk menyelesaikan suatu masalah yang menafikkan sifat-sifat <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Harus menyembah <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan tidak menyekutukan-Nya<span style=""> </span>dengan apapun.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">13.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Hanya takut Kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan tidak pernah takut kepada selain-Nya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">14.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selalu mengingat <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dalam suasana dan keadaan bagaimanapun, berzikir kepada-nya dan mensyukuri segala nikmatnya yang telah ia berikan kepada kita</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">15.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Cinta kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> agar memotivasi kita untuk terus beribadah kepadanya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">16.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selalu bertawaqal kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan menyerahkan segala orusan kepada-Nya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">17.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bersyukur kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> atas nikmat yang telah diberikannya-Nya yang tidak terhitung</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">18.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selalu memohon ampunan kepada-nya, karena kita hanya makhluk lemah yang tidak dapat berbuat sesuatu tanpa izin-nya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">19.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selalu merasa <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> mengawasi diri kita, agar setiap saat apa yang akan kita lakukan menjadi teratur dan terarah, karena kita selalu menghadirkan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dalam hati dan pikiran kita.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Saya harus mengislamkan ibadah saya</span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ibadah adalah anak tangga yang menghubungkan makhluk dengan penciptanya, sehingga jika ibadahnya tidak benar, bagaimana ia dapat merasakan keindahan dalam setiap ibadahnya. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki ibadah kita.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjalankan ibadah dengan penuh makna dan menghadirkan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dalam setiap ibadah kita agar kita dapat merasakan kehadiran <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dihati dan pikiran kita</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Melakukan ibadah dengan khusuk dan menjadikannya ibadah yang sangat kita sukai</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ketika kita sedang beribada, kita meninggalkan dunia dan memfokuskan hati dan fikiran kita hanya pada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ </span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kita hars menjadi orang yang miskin dalam beribadah, karena merasa ibadah yang kita lakukan tak pernah cukup, sehingga memotivasi untuk terus beribadah.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Berusaha mengerjakan shalat malam, karena katika kita melakukan shalat malam, itulah tanda usahaka kita untuk mendekatkan diri pada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ </span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menyediakan waktu khusus untuk mempelajari ayat-ayat al-quran sebagai sarana belajar mengenal <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> .</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjadikan doa sebagai media untuk berkomunikasi kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan bertawaqal pada-nya, dan menjadikan doa sebagai sumber kekuatan bagi kita.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Saya harus mengislamkan akhlak saya</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Akhlak adalah perbuatan yang dihasilkan dari pembelajaran dan pengalaman yang, sehingga seseorang yang memiliki akhlak baik, sudah dapat ditebak ia selalu berusaha belajar kearah kebaikan. Dalam firman-nya surat al-ankabut : 45 menjelaskan bahwa “shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar”, namun kini dapat kita lihat kondisi ibadah akhlak ummat muslim yang jauh dari akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah, yang disebabkan ibadah yang ia lakusanakan tidak menghubungkan hatinya kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> sehingga cermin akhlaknya tidak baik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar dapat menjadi muslim yang berakhlak mulia, yaitu :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menghindari diri kita dar perkara-perkara yang subhat, sehingga menghindari diri kita dari hal yang sia-sia ataupun berdosa</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjaga pandangan, dari hal-hal yang mendorong kita kepada perbuatan tercela</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjaga ucapan dari hal yang sia-sia, ataupun dapat menimbulkan kemudharatan bagi diri sendiri maupun orang lain</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menimbulkan sifat malu dalam diri kita, karena sifat malu adalah karakteristik ummat muslim.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Lapang dada dan sabar, walau bukan pekerjaan mudah namun <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> telah menjanjikan Surga-Nya untuk hambanya yang sanggup melakukannya dengan Ikhlas.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Jujur. Jujur adalah jalan kita untuk mendekatkan diri kita kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span><span style=""> </span>walau jujur dapat mergikan diri sendiri namun kita harus sanggup menegatakan kejujuran tersebut.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Rendah hari. Ialah suatu sikap harus dimiliki seorang muslim, ialah suatu sikap tidak pernah merasa lebih dari orang lain dan tidak membedakan dalam bergaul dengan orang yang miskin ataupun kaya.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menghidarari prasangka buruk, ghibah dan mencari kesalahan orang lain, karena itu hanya peruatan sa-saia yang tidak member manfaat bagi diri kita.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Murah hati dan dermawan, karena apa yang kita miliki hari ini hanya titipan Allah, seingga kita harus membaginya kepada saudara kita yag membutuhkan.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Berusaha menjadi teladan yang baik, agar dapat memotivasi orag-orang disekitar kita untuk mencontoh ataupun meneladani karakteristik islam dengan cara mencontohkan kepada mereka.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Saya harus mengislamkan keluarga saya dan rumah tangga saya</span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Menjadi muslim sejati tidak cukup hanya mengislamkan diri sendir, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mengislamkan keluarga kita dan rumah tangga kita yang akan kita bina, adapn beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tanggung jawab atas pernikahan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ialah suatu upaya yang kita lakukan untuk membentuk keluarga muslim yang bahagia dunia dan akhirat, upaya itu kita mulai dari :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Pernikahan harus didasari niat karena <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>. Artinya tidak ada maksud lain dalam membina mahligai pernikahan, kecuali hanya karena <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selektif dalam menjatuhkan pilihan kepada wanita yang akan dipersunting sebagai pendamping hidup. Memilih nya bukan karena fisinya, tapi karena ketakwaannya kepada <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Memilih calon istri yang memiliki akhlak yang baik dan shalihah, meskipun kurang dalam hal harta dan kecantikan fisik.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selalu berhati-hati agar tidak melanggar perintah <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> (dalam hal memilih pasangan hidup)</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tanggung jawab setelah menikah</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Setelah menikah, tanggung jawab belum selesai sampai disitu, namun tanggung jawab besar baru akan dimulai, yaitu :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Berbuat baik kepada pasangan hidup agar terbinakepaercayaan dan kmunikasi yang baik antara kedua belah pihak.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Hubungan antara suami-istri tidak hanya hubungan seks dan nafsu, namun harus memiliki pola pikir dan semangat yang sama dalam beribadah dan harus saling mengingatkan.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Hubungan suami-istri harus selaras dan sesuai dengan ajaran islam, jangan sampai mengorbankan<span style=""> </span>islam atau melakukan hal-hal yang diharamkan islam.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tanggung jawab suami-istri dalam mendidik anak</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Setelah sukses melakukan tanggung jawab dalam memilih pasangan hidup dan membina hubungan suami-istri yang selaras, insya<span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> tugas selanjutnya akan lebuh mudah, yaitu medidik anak-anak agar menjadi generasi islam yang shalah/shaleha. <span style=""> </span>Karena perkembangan jiwa anak akan sangat baik dan mudah dibina jiga kedua orangtuanya telah menerapkan syaria-syaiat tersebut. <span style=""> </span>Karena pada dasarnya tujuan berumah tangga islami ialah untuk melahirkan keturunan yang shalih.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Saya harus mampu mengalahkan nafsu saya</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Nafsu ialah, sebuah rasa yang harus dapat di taklukkan oler soaring muslim, ia yang yang menaklukkannya atau ia yang ditakhluk oleh nafsu, atau terus terjadi pertikaian batin dan mengalami kemenanagn dan kekalahan secara bergantian sampai kematian menjemput kita.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dalam menghadapi nafsu, manusia terbagi menjadi tiga kelompok.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kelompok pertama, mereka ialah yang dapat mengalahkan nafsunya. Mereka adalah orang-orang yang maksum</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kelompok kedua, orang yang dikuasai nafsunya. Akibatnya ia sangat berorientasi dunia dan tunduk kepada materi. Meraka adalah orang kafir dan siapa saja yang melupakan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span>, sehingga <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> membuatnya lpa kepada jati dirinya.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kelompok ketiga, adalah orang yang berusaha keras melwan nafsunya. Terkadang mereka menang, namun terkadang kalah. Mereka berbuat salah namun lekas bertaubat. Mereka berbuat maksiat, namun segera menyesal dan memohon ampunan.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan dalam melawan hawa nafsu</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Hati, hati yang sehat, lembut dan jernih akan sangat mudah menerima kebaikan dan menjaga kebaikan.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Akal, yaitu akal yang dapat memandang dengan jernih, paham dapat membedakan hal yang baik, dan burukserta dapat mengadopsi ilmu-ilmu yang baik.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bentuk-bentuk kekalahan dalam melawan hawa nafsu</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ketika hri manusa mati dan cahaya akal telah meredup atau padam, maka jalan-jalan godaan setan akan sangat mudah dan peluang kemaksiatan dapat terbuka dengan lebarnya, sehingga ketika perawanan itu telah kala, maka setan menjadi teman setia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahaya yang paling besar akibat kekalahan melawa godaan setan ialah penyakit <i style="">waswasah </i>(gangguan yang membuat selalu ragu)</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Cara-cara membentengi diri dari gangguan setan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Setan tidak pernah berputus asa dalam menggoda manusia namun, kita tidak boleh putus asa untuk berusaha membentengi diri. Ada seorang shalih yang berhasil menemukan bebearapa cara untuk melawan pengaruh godaan setan, yaitu :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Tamak dan berprasangka buruk dilawan dengan <i style="">qana’ah</i> dan percaya</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Cinta kehidupan dunia dan angan-angan dilawan dengan rasa takut dan kematian yang dating dengan tiba-tiba</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Suka santai dan mencari kesenangan dilawan dengan keyakinan nikmat akan sirna dan timbangan yang buruk ketika menghadap <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">‘Ujub</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"> (membanggakan diri) dilawan dengan keyakinan akan anugrah <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan takut menerima akibat yang buruk.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Mengangap rendah dan tidak menghormati orang lain dilawan mengenali hak dan kehormatan mereka.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Hasad (dengki) diilawan dengan qanaah dan ridha dengan nasib setiap makhluk yang telah ditentukan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span></span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">I dan mengharap pujian dari orang lain dilawan dnegan ikhlas</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kikir<span style=""> </span>dilawan dengan menyakini bahwwa yang apa pada tangan manusia akan sirna dan yang adap pada sisi <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> akan kekal abadi</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sombong dilawan dengan rendah hati</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">tamak dengan dunia dilawan dengan keyakinan apa yang ada pada sisi <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan zuhud kepada apa yang dimiliki oleh manusia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Sarana lain yang dapat kita lakukan adalah dengan zikir ketika akan melakukan suatu pekerjaan, sehingga kita kita dapat membentengi diri kita dari godaan dan tipu daya setan. adapun cara lain adalah dengan menhidarri kekenyangan sekalipun dari makan yang halal dan bersih.<span style=""> </span>membaca Al-Qur’an, zikir dan <i style="">istigfar</i>.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Saya harus yakin bahwa hari esok adalah milik islam</span></b></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Islam adalah agama yang berasal dari <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> sehingga kita harus yakin bahwa semuanya sudah terancang dengan sempurna sesuai kebutuhan manusia. Kesempurnaan agama islam dapat menjawab semua tantangan dan permasalahan hidup. Oleh sebab itu islam memrupakan manhaj yang mampu memenuhi semua kebutuhan hidup manusia, baik dalam skala individu maupun social, baik formal maupun non formal, baik aspek internal maupun eksternal.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Yakin dengan kelemahan sistem yang dibuat manusia</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";">Kita harus yakin bahwa setiap sistem yang dibuat oleh manusia tidak ada yang sempurna, walau telah dirancang sebaik mungkin. Kita dapat melihatnya dalam aspk social, ekonomi, politik dan militer. Dan kta harus yakin bahwa hanya rancangan <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> lah yang paling sempurna, sehingga menambah semangat kita untuk menegakkan ajaran <span dir="RTL" lang="AR-SA">ﷲ</span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR"></span> dan tak pernah takut dengan sistem buatan manusia.</span></p>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-50396792366648845762011-06-01T23:09:00.000-07:002011-06-01T23:10:06.095-07:00LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ENTOMOLOGI<!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-family:"Angsana New";} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1027"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 14pt;">Makalah </span></b></p> <p class="MsoNormal"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt;">LAPORAN </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt;">HASIL PRAKTIKUM ENTOMOLOGI </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">D</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">I</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">S</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">U</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">S</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">U</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">N</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">OLEH :</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">Nama <span style=""> </span>: DENGGANI LUBIS </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">NPM <span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span>: 7106050056</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">Jurusan/Semester <span style=""> </span><span style=""> </span>: Pendidikan Biologi/VII A </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">Dosen Pembimbing <span style=""> </span>: Ir. H. M. I. Pinem, M. Agr</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style=""> <table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td width="175" height="5"><br /></td> </tr> <tr> <td><br /></td> <td><img src="file:///C:/Users/Rifna/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" width="203" height="216" /></td> </tr> </tbody></table> </span><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span style="font-size: 17pt;"> </span></b></p> <br /> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 17pt;">FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 17pt;">UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 17pt;">MEDAN</span></b><b style=""><span style="font-size: 17pt;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 17pt;">2009 </span></b></p> <span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"><br /> </span> <p class="MsoNormal" style=""><b style="">Tanggal Pelaksanaan<span style=""> </span>: <span style=""> </span>14 Maret 2009 </b></p> <p class="MsoNormal" style=""><b style="">Judul Praktikum<span style=""> </span>: <span style=""> </span>Mengamati Tipe Sayap Serangga </b></p> <p class="MsoNormal" style=""><b style="">Bahan<span style=""> </span>:<span style=""> </span><span style=""> </span>-<span style=""> </span>Kumbang Tawon </b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 176.7pt; text-indent: -11.4pt;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b style="">Kupu-Kupu </b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 176.7pt; text-indent: -11.4pt;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b style="">Lalat</b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 176.7pt; text-indent: -11.4pt;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b style="">Semut Bersayap </b></p> <p class="MsoNormal" style=""><b style="">Alat<span style=""> </span>:<span style=""> </span><span style=""> </span>-<span style=""> </span><span style=""> </span>Talam Bedah </b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 176.7pt; text-indent: -11.4pt;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b style="">Seperangkat Alat Bedah</b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Pembahasan : </b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Entomologiadalah Ilmu yang mempelajari tentang Serangga. Adapun cirri-ciri Serangga antara lain :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memiliki tiga pasang kaki </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tubuhnya beruas-ruas </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Matanya Faset </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memiliki Sayap dan ada juga yang tidak </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memiliki penutup saya dan ada yang tidak ada </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ada beberapa tipe mulutnya yaitu : </p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tipe mulut Penggigit </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tipe mulut Pengunyah </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tipe mulut Penusuk </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tipe mulut Penghisap </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tipe mulut Penjilat </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tipe mulut Penggigit dan Pengunyah. </li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Serangga (Insecta) merupakan golongan binatang yang terbesar kira kira 75% dari jumlah binatang yang hidup dibumi ini. Serangga ada yang bersifat merugikan dan menguntungkanan serangga beragam mulai dari yang terkecil 0.25 mm dan yang terbesar 15 – 25 cm. Adapun berat serangga ± 5.72 mgr. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Morfologi Serangga terbagi atas 3 bagian yaitu : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kepala (Caput)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Dada (Thorax) </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Perut (Abdomen)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Dada (Thorax) memiki 3 ruas yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pro Thorax </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Meso Thorax </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Neta Thorax</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Sayap berada dibagian dada (thorax. Sayap serangga bermacam-macam. Jumlah saya serangga yang paling banyak ada dua pasang (4 sayap).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Sayap serangga terbentuk dari kelalaian kulit tipis dan dapat digerakkan karena adanya otot-otot didasar sayap dan dalam dinding badan. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Pengklasifikasikan serangga ditentukan tiap sayap antara lain : </p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Diptera (bersayap dua) contoh : lalat </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Coleoptera (sayap menutup/sayap cangkang) contoh : kumbang </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Lepidoptera (sayap bersisik) contoh : kupu-kupu </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Hemiptera (sayap setengah) contoh : kutu busuk </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tymenoptera (sayap selaput) contoh : lebah </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Orthoptera (sayap yang ) contoh : belalang.</li></ol> <span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman","serif";"><br /> </span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Tanggal Pelaksana<span style=""> </span>: <span style=""> </span>16 Mei 2009</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Judul Praktikum<span style=""> </span>: <span style=""> </span>Metamorfosa Kupu-Kupu/Ulat Daun Pisang </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Bahan<span style=""> </span>: <span style=""> </span>Ulat Daun </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Alat<span style=""> </span>: <span style=""> </span>Kaca Pembesar </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b> </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Pembahasan :</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ordo leprdopterata disebut juga kupu-kupu. Kupu-kupu mengamali metamorfosis sempurna. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Adapun urutan metamorfologi pada belalang antara lain : </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Telur <span style=""> </span>Ulat <span style=""> </span>Kepompong (pupa) <span style=""> </span>Kupu-kupu <span style=""> </span>Dewasa.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Leprdoptera mempunyai 2 subordo yaitu : Jugatae dan Frenatae.<span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Fase perkembangbiakan kupu-kupu dimulai dari telur yang diletakkan dibawah daun-daunan dan mempunyai variasi bentuk yang bermacam. Larvanya berbentuk cruciform terdaat 3 ruas thorax dan 10 ruas abdomen. Pada kepala ulat terdapat 6 mata tunggal (ocelli) sepasang antena pendek dan tiap-tiap ruas thorax memiliki sepasang kaki (progles), pada ruas ketiga, enam dan kesepuluh dari ruas abdomen ini dilengkapi progles ini. Pupa kupu-kuu membentuk kokon/tidak ada kokon. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Tanggal Pelaksanaan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>16 Mei 2009 </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Judul Praktikum <span style=""> </span>:<span style=""> </span>Ordo Isopthera/Rayap </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Bahan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>Rayap </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Alat <span style=""> </span>:<span style=""> </span>- Kaca Pembesar </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style=""> </span>- Alat Tulis dan Buku </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Pembahasan : </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ordo Isopthera terdiri dari anai-anai yang berjumlah lebih dari 1500 jenis. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Rayap adalah serangga kecil yang mirip dengan semut yang ukuran tubuhnya 3 mm, sedangkan sarang rayap dapat mencapai 4 meter. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ciri-ciri rayap antara lain : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>sayapnya dua pasang dan tipis (membraneus) </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Merupakan serangga sosial </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tipe mulut penggigit dan pengunyah </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Siklus hidup rayap mengalami metamorfosis bertahap (hemimetabola) yakni tidak ada fase pupa. Setelah telur menetas nimfa akan menjadi dewasa dan sayapnya tumbuh. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ada beberapa famili dari anai-anai yaitu : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kalotermitidae : anai-anai yang tidak mempunyai lubang dimuka kepala Fontanelle) yang mengeluarkan cairan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Rhinotermilidae : anai-anai yang mempunyai fontanelle. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Termitidae : anai-anai yang terdapat pada tumpukan tinja sapi atau kayu-kayuan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Hodotermitidae yang banyak terdapat didaerah pantai.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Tanggal Pelaksanaan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>23 Mei 2009 </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Judul Praktikum <span style=""> </span>:<span style=""> </span>Ordo Odonata / capung </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Bahan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>- Capung jarum</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style=""> </span>- Capung bermata besar </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Alat <span style=""> </span>:<span style=""> </span>- Alat Tulis dan Buku </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Pembahasan : </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Kelompok odonata adalah capung. Bentuk capung terdiri dari beberapa ragam seperti capung anisoptera ; sayapnya terbentang bila beristirahat sedangkan capung zygoptera ; sayap-sayapnya dilipat kebelakang diatas abdomen. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ciri-ciri capung antara lain : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memiliki sepasang antena pendek dan keras</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Abdomennya panjang dan langsing </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Matanya faset majemuk </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Thoraxnya berbentuk kotak </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tipe mulut penggigit pengunyah </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Larva capung hidup di air dan sebagai predator serangga air lainnya. Bagian mulutnya memiliki struktur yang aneh dibagian labiumnya dapat dilihat dan dijulurkan pada waktu menangkap rongganya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Capung terbagi atas 4 jenis yaitu : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Capung berabdomen bengkak</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ukurannya 5-7,5 cm, berwarna cokelat tua atau hitam dengan belang kekuningan atau kehijauan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Hidupnya disepanjang aliran air / tepi danau </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Betinanya tidak ada ovipositor.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Akhir dari ruas abdomen menggembung/membengkak</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Capung bermata </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kedua mata faset / majemuk sayat berdekatan dibagian atas. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Panjang tubuh 7.5 cm, pada betina terdapat avipositor. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pangkal sayap belakang lebih besar daripada pangkal sayap depan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Capung Jarum </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Abdomennya panjang dan ramping, pangkal sayapnya seperti batang. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Saat istirahat, sayapnya mengatup diabdomen </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Yang jantan memiliki warna yang lebih indah dengan ujung abdomen berwarna hijau biru sedangkan betinanya kehijauan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Capung Peluncur </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memunyai 3 mata tunggal (ocelli) </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ukuran tubuh 2 - 7,5 cm ,sayap jantan kebiruan dan bersih betinanya hitam</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Tanggal Pelaksanaan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>23 Mei 2009 </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Judul Praktikum <span style=""> </span>:<span style=""> </span>Ordo Orthoptera / Belalang </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Bahan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>- Belalang daun </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Alat <span style=""> </span>:<span style=""> </span>- Alat Tulis dan Buku </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><b>Pembahasan : </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ordo orthoptera dibagi menjadi 6 sub ordo yaitu : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Caelifera, contoh : Jangkrik dan belalang kecil. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ensifera, contoh : belalang pohon </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>phasmatodea, contoh : belalang daun </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mantodea, contoh : belalang sembang </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>blattaria, contoh : kecoak </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Grylloblattodea, contoh : serangga merayap di batuan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Ciri-ciri belalang antara lain : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Memiliki sepasang antena </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tulang femur belakang besar</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bentuk sayapnya lurus, menjempit dan kuat </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tipe mulut penggigit </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Alat Reproduksi betina disebut Ovipositor dan jantan disebut spermateka. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Matanya faset</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Daur hidupnya metamorfosis tidak sempurna. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Beberapa cara pengklasifikasian belalang antara lain : </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>berdasarkan ukuran antena</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>berdasarkan tipe mulut</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>bentuk kaki </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Belalang famili Achididae merupakan famili yang terbesar jumlahnya kira-kira 5000 jenis, didaerah tropik jumlahnya sangat cepat. Pada fase soliter warna dan bentuknya lain sekali dengan belalang kelompok besar (fase gregarius). </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"> </p>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-49386220959586674962011-06-01T23:07:00.000-07:002011-06-01T23:08:34.699-07:00Sistem Respirasi Pada Hewan<!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="footer"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="page number"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Normal (Web)"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><span style="font-size: 22pt; line-height: 130%; font-family: Papyrus; color: black;">Sistem Respirasi Pada Hewan<br /> <br /> </span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. <span style=""> </span>Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"><img src="file:///C:/Users/Rifna/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" width="300" height="322" /></span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Gbr. Berbagai macam alat respirasi pada hewan</span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">1. Alat Respirasi pada Serangga<br /></span></b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR"><br />Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut <i>spirakel. </i>Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel<br />men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.<br /><br /></span><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;"><img src="file:///C:/Users/Rifna/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg" width="350" height="232" /></span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Gbr. Trakea pada serangga</span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut <i>trakeolus </i>sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut <i>trakeoblas. </i>Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik <i>Notonecta sp. </i>mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba</span></b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="PT-BR">Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="PT-BR"> </span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 100%;" border="0" cellpadding="0" width="100%"> <tbody><tr style=""> <td style="width: 86%; padding: 0.75pt;" valign="top" width="86%"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar.<br /> <br /> Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> </td> <td style="width: 14%; padding: 0.75pt;" valign="top" width="14%"> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"><img src="file:///C:/Users/Rifna/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg" width="250" height="180" /></span></p> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="ES">Gbr. Irisan melintanK paru-paru buku<br /> pada laba-laba</span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="ES"></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="ES">Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="ES"> </span></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI"> </span></b></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">3. Alat Pernapasan pada Ikan</span></b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang <i>filamen, </i>dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut <i>operkulum, </i>sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai <i>labirin </i>yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI"> </span></b></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">4. Alat Pernapasan pada Katak</span></b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit <i>(vena kutanea) </i>kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru <i>(arteri pulmo kutanea). </i>Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 100%;" border="0" cellpadding="0" width="100%"> <tbody><tr style=""> <td style="width: 82%; padding: 0.75pt;" valign="top" width="82%"> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> </td> <td style="width: 18%; padding: 0.75pt;" valign="top" width="18%"> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"><img src="file:///C:/Users/Rifna/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg" width="250" height="193" /></span></p> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";">Gbr. alat pernafasan katak</span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 82%; padding: 0.75pt;" valign="bottom" width="82%"> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"><img src="file:///C:/Users/Rifna/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg" width="250" height="175" /></span></p> <p style="text-align: center; line-height: 130%;" align="center"><i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";">Gbr. Mekanisme pernafasan katak</span></i><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> </td> <td style="width: 18%; padding: 0.75pt;" valign="top" width="18%"> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot <i>Sternohioideus </i>berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;"> </span></b></p> <p style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">5. Alat Pernapasan pada Reptilia</span></b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">6. Alat Pernapasan pada Burung</span></b><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat <i>sirink </i>yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih). </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher <i>(servikal), </i>ruang dada bagian depan <i>(toraks anterior), </i>antara tulang selangka <i>(korakoid), </i>ruang dada bagian belakang <i>(toraks posterior), </i>dan di rongga perut <i>(kantong udara abdominal). </i></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi-</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"> <span style="color: black;">pundi hawa sebagai cadangan udara.</span></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.</span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Burung mengisap udara => udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang => bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa =><i> </i>udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru => udara menuju pundi-pundi hawa depan. </span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="FI"></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 0<sub>2</sub> dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C0<sub>2</sub> dapat berdifusi keluar.<br /></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.<br /><br /><br />1. Alat Respirasi pada Serangga<br /><br />Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel<br />mempunyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat. Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata. <br /> <br /> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :<br />Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.<br /><span style=""> </span>Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.<br />Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.<br /><span style=""> </span>Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.<br /><span style=""> </span>Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea. <br /> <br /> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;">2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba<br />Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida) yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku.<br /></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paruparu buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar.<br /><br />Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur.<br />Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata. <br /> <br /> </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">3. Alat Pernapasan pada Ikan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.<br />Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.<br /><span style=""> </span>Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.<br />Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.<br />4. Alat Pernapasan pada Katak<br />Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit.<br />Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, katak bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.<br />Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.<br /><span style=""> </span>Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.<br />Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar. <br /> <br /> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">5. Alat Pernapasan pada Reptilia<br />Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.<br />Pada kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara. <br /> <br /> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="FI">6. Alat Pernapasan pada Burung<br />Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.<br />Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral) dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).<br />Parabronkus berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9 perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).<br />Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.<br /><span style=""> </span>Udara pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.<br /></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Bagan pernapasan pada burung di saat hinggap adalah sebagai berikut.<br /><span style=""> </span>udara</span><span style="font-family: Symbol; color: black;"><span style="">Þ</span></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">Burung mengisap udara<span style=""> </span>bersamaan dengan</span><span style="font-family: Symbol; color: black;"><span style="">Þ</span></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang <span style=""> </span>udara di</span><span style="font-family: Symbol; color: black;"><span style="">Þ</span></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi hawa<span style=""> </span>udara menuju pundipundi hawa depan.</span><span style="font-family: Symbol; color: black;"><span style="">Þ</span></span><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV">pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru<span style=""> </span><br />Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh. </span>Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot tubuh.<span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif";" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 130%;"><span style="font-family: "Baskerville Old Face","serif"; color: black;" lang="SV"> </span></p>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1047138705118717958.post-48775097973048583082011-06-01T23:06:00.000-07:002011-06-01T23:07:20.284-07:00EFEK RUMAH KACA TERHADAP PEMANASAN GLOBAL<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;">EFEK RUMAH KACA TERHADAP PEMANASAN GLOBAL</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Oleh: Baitullah</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">A. Latar Belakang</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Efek rumah kaca (ERK) adalah proses alami yang membantu terjadinya pemanasan pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi. Hal ini terjadi karena gas-gas yang terdapat dalam lapisan atmosfer, sepperti karbondioksida (CO<sub>2</sub>), gas metan (CH<sub>4</sub>), nitrogen dioksida (NO<sub>2</sub>), chlorofluorocarbon (CFC) dan gas-gas lainnya mampu mengubah keseimbangan energi dari planet bumi melalui penyerapan radiasi gelombang panjang (longwave) yang diemisikan dari permukaan bumi. Tanpa adanya ERK, suhu dipermukaan bumi akan dingin berkisar -18<sup>0</sup> C, dibandingkan saat ini suhu rata-rata permukaan bumi sebesar 15<sup>0</sup> C.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">B. Masalah</b></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Apa sajakah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global?</li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Apakak pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan manusia?</li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">C. Hipotesa</b></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Diduga penggundulan hutan, pertumbuhan daerah industri, dan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat merupakan penyebab terjadinya pemanasan global.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Diduga pemanasan global dapat menyebabkan meningkatnya penyebaran virus <i style="">Aides aigypti</i>.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">D. Tujuan</b></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Untuk mengetahui penyebab-penyebab terjadinya pemanasan global.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Untuk mengetahui pengaruh atau bahaya yang ditimbulkan oleh pemanasan global terhadap kesehatan manusia.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">E. Manfaat</b></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa bumi mengalami pemanasan dalam kurun waktu 100 tahun belakangan ini.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Memberikan informasi kepada masyarakat penyebab terjadinya pemanasan global.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">F. Pembahasan</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74-0,18<sup>0</sup> C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan baahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan temperatur permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,4<sup>0</sup> C antara tahun 1990 dan 2100. Adanya beberapa hasil yang berbeda diakibatkan oleh penggunaan skenario-skenario, berbeda pula dari emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang juga akibat model-model dengan sensitivitas iklim yang berbeda pula. Walaupun sebagian besar penelitian memfokuskan diri pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun jika tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;">Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia, <span style=""> </span>jika ada tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">G. Kesimpulan</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;">Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yang perlu mendapat perhatian bagi para pengambil kebijakan, antara lain adalah:</p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan perioritas internasional dengan telah ditandatanganinya Protokol Kyoto pada tahun 1997. Tiap negara secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sepakat mereduksi konsentrasi gas rumah kaca sebesar 5,2 % di bawah tingkat emisi tahun 1990.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan melalui implementasi teknologi bahan bakar yang mengandung karbon rendah, seperti pemanfaatan gas alam, tenaga air, tenaga surya, tenaga angina, dan tenaga nuklir.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"> </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="">DAFTAR PUSTAKA</b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Swasono, H, dkk. 1986. <i style="">Pengantar Ekologi</i>. Jakarta: Penerbit Rajawali.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Suryani, M, dkk. 1987. <i style="">Lingkungan Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan</i>. Jakarta: UI Press. <span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span></p>Miftahuh Jannahhttp://www.blogger.com/profile/10128617917158955219noreply@blogger.com0